Dukung Pendidikan Vokasi, PKT Gelar Pelatihan Hingga Magang
PKT telah merealisasikan pengembangan pendidikan vokasi dalam dua tahun terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kalimantan (Persero) atau PKT berkomitmen mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. SEVP Business Support PKT Meizar Effendi mengatakan perusahaan terus melakukan pengembangan kapasitas masyarakat melalui pendidikan vokasi menjadi komitmen perusahaan guna mencetak SDM yang unggul dan siap kerja di berbagai bidang.
Meizar menyebut hal ini diwujudkan melalui dukungan terhadap program pendidikan, pelatihan dan kompetensi hingga pemagangan yang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Lembaga Pelatihan dan Keterampilan (LPK) binaan PKT maupun pemerintah.
"PKT secara kontinyu terus meningkatkan peran dan kontribusi dalam penguatan kapasitas masyarakat agar lebih berdaya saing, sehingga mampu membuka kesempatan dan peluang kerja dengan lebih luas," ujar Meizar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (18/12).
Meizar menyampaikan PKT telah merealisasikan pengembangan pendidikan vokasi dalam dua tahun terakhir dengan berbagai langkah strategis, mulai dari penguatan kelembagaan LPK binaan melalui pembangunan infrastruktur pendidikan dan pelatihan, hingga dukungan terhadap program Pemerintah Kota Bontang dengan kolaborasi penyiapan tenaga kerja lokal yang lebih andal dan berkompeten bersama Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga lainnya.
"Upaya ini juga sejalan dengan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 10 Tahun 2018, guna mendorong kesempatan kerja masyarakat dengan lebih luas melalui keterampilan yang dimiliki," ungkap Meizar.
Pada awal 2021, ucap Meizar, PKT turut menjalin kerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenlerin) untuk program vokasi setara Diploma guna mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainly, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
Meizar menyebut kerja sama ini menggandeng Politeknik ATI Makassar Sulawesi Selatan dengan dua program studi, yakni Teknik Pengelasan (Welding) serta Teknik Listrik dan Instalasi. Saat ini, ungkap Meizar, PKT bersama ATI Makassar tengah menggelar seleksi program tersebut bagi lulusan SMK di 6 Provinsi, yang dibuka sejak awal Desember 2021, di antaranya Kalimantan Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan masa perkuliahan mulai Februari 2022.
"Para peserta akan mendapatkan materi link and match sesuai kebutuhan industri, dengan komposisi materi 40 persen teori dan 60 persen praktik. Selain mendapat ijazah setara Diploma 1, peserta juga akan menerima sertifikat profesi dari BNSP dan PKT bagi yang dinyatakan kompeten," lanjut Meizar.
Sementara untuk program vokasi bersama LPK binaan, ungkap Meizar, PKT menggelar berbagai pelatihan seperti administrasi perkantoran, general office clerk, desain interior, operator komputer dan movie animator, termasuk pelatihan vokasi bagi guru PAUD di Kota Bontang. Sasaran pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, didukung pemagangan di berbagai unit kerja PKT untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran langsung pada tataran praktis dunia kerja.
Sejauh ini para peserta pelatihan dan pemagangan tak hanya terserap untuk kebutuhan tenaga kerja di PKT saja, tapi juga perusahaan lain yang ada di Kota Bontang.
"Selain itu, para peserta pelatihan juga mampu membuka usaha mandiri, sehingga turut memberi kesempatan kerja yang lebih luas di Kota Bontang," tambah Meizar.
Atas komitmen tersebut, PKT mendapatkan penghargaan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) Awards 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan DUDI Awards 2021 sebagai bentuk apresiasi kepada dunia usaha dan dunia industri yang telah memberikan sumbangsih dan penguatan terhadap pendidikan vokasi di Indonesia.
Hal ini juga sebagai upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas kemitraan yang telah terjalin, sekaligus mendorong dunia usaha dan industri baru lainnya untuk berkontribusi terhadap pendidikan vokasi. Menurut Wikan, peran dunia industri untuk ke depannya bukan lagi sekadar mengalokasikan CSR Perusahaan dalam bidang pendidikan dan pelatihan saja, tapi juga investasi talenta melalui pemenuhan tenaga kerja terampil yang bertujuan membentuk SDM unggul di berbagai bidang.
"Keuntungan bagi industri akan mendapatkan SDM yang berkualitas dan cocok sehingga ekosistem kerja akan sesuai dengan kompetensi sekaligus bisa meningkatkan efisiensi perusahaan," kata Wikan.