Pilek atau Omicron, Bagaimana Membedakannya?

Orang akan bertanya apakah mereka pilek biasa atau terinfeksi varian omicron.

Republika
Pilek atau terinfeksi varian omicron, bagaimana cara membedakannya? (ilustrasi).
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian omicron jauh lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Secara alami, orang dengan gejala seperti pilek akan bertanya-tanya apakah mereka menderita pilek biasa atau terinfeksi varian omicron.

Baca Juga


"Tidak ada cara sederhana untuk membedakan antara pilek dan Covid," ujar dr Amir Khan di Lorraine ITV seperti dilansir di laman Express, Rabu (22/12).

"Ini sangat sulit", katanya. Namun, ada beberapa karakteristik unik dalam profil gejala varian omicron.

Menurut dr Amir, ada laporan yang berkembang tentang tenggorokan gatal dan nyeri otot dari orang yang terinfeksi omicron. Gejala-gejala ini tidak termasuk dalam tiga gejala klasik yaitu kehilangan indra penciuman atau nafsu makan, batuk, dan demam baru, yang terkait dengan jenis virus corona sebelumnya. "Hanya 50 persen kasus yang dilaporkan dengan gejala asli," ujarnya.

Jika Anda mulai mengalami gejala seperti pilek, seperti pilek atau sakit kepala, lakukan tes PCR dan anggap Anda mengidap Covid-19 hingga hasilnya negatif. Perlakukan seperti Anda, "bersalah sampai terbukti tidak bersalah", sarannya.

Saran untuk menganggap gejala seperti pilek adalah hasil dari omicron muncul setelah analisis awal data studi ZOE Covid dari kasus positif di London. Analisis tidak menemukan perbedaan yang jelas pada gejala awal (tiga hari setelah tes) antara delta dan omicron.

Terlebih lagi, gejala yang dilaporkan dalam penelitian ini sangat mirip dengan flu yakni pilek, sakit kepala, kelelahan (baik ringan atau berat), bersin, dan sakit tenggorokan. Menanggapi temuan tersebut, Profesor Tim Spector, yang mengepalai aplikasi ZOE, mengatakan mudah-mudahan orang sekarang mengenali gejala seperti pilek yang tampaknya menjadi ciri utama omicron.

"Ini adalah perubahan yang akan memperlambat penyebaran virus. Harapan saya agar seluruh negara melakukan hal yang sama untuk menghindari wabah besar di luar London, terutama di kota-kota besar," ujarnya.

Di Inggris, kampanye kesehatan digencarkan sebagai upaya membendung gelombang omicron. Sebanyak 900 ribu suntikan booster memecahkan rekor di  negara tersebut pada akhir pekan lalu.

Semua orang dewasa yang memenuhi syarat berusia di atas 18 tahun didesak untuk mendapatkan suntikan booster dari pusat vaksinasi berjalan atau memesan secara online melalui National Health Society (NHS). Vaksinasi dinilasi sebagai cara terbaik untuk melindungi orang dari Covid-19. Data dari NHS menunjukkan vaksin booster menambah perlindungan terhadap infeksi simtomatik dari varian omicron menjadi sekitar 70 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler