Arab Saudi Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 5-11 Tahun
Penting memvaksinasi anak agar mereka dapat kembali ke sekolah dan bersosialisasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia 5-11 tahun pada Selasa (21/12). Sebelumnya, pada November lalu, Otoritas Makanan dan Obat Saudi menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk kelompok usia 5-11.
Keputusan itu diambil setelah menyelesaikan studi yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin tersebut setelah merujuk ke sejumlah otoritas internasional.
Dokter anak dan rekan neontologi di Saudi Aya El-Sayed mengatakan, keputusan Kerajaan untuk memulai program inokulasi datang setelah dilakukan penyelidikan uji klinis pediatrik selama berbulan-bulan yang melibatkan 4.500 anak berusia 5-11 dari Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).
"Pfizer merilis data baru pada 22 Oktober yang menyatakan bahwa vaksinnya aman dan sekitar 91 persen efektif mencegah Covid-19 pada kelompok usia muda itu," kata El-Sayed, dilansir di Arab News, Rabu (22/12).
Sebanyak 20 klinik peditrik telah didirikan di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah. Klinik ini didekorasi sedemikian rupa guna menarik dan mendorong kaum muda untuk divaksinasi. Selanjutnya, akan ada lebih banyak klinik yang akan dibuka dalam beberapa hari mendatang di seluruh Kerajaan.
Menurut Kemenkes Saudi, prioritas vaksinasi diberikan kepada yang rentan dan orang dengan immunocompromised atau orang yang memiliki masalah sistem imun. Ketersediaan jadwal untuk kategori yang tersisa akan diumumkan kemudian. El-Sayed menekankan pentingnya memvaksinasi anak-anak agar mereka dapat kembali ke sekolah dan bersosialisasi dengan aman dengan teman sekelas dan guru mereka.
"Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa sakit, dan itulah mengapa tujuan kami sebagai praktisi medis adalah meyakinkan orang tua tentang keamanan vaksin Pfizer, dan menghilangkan risiko implikasi virus yang tidak perlu," kata El-Sayed.
Meskipun jarang, komplikasi seperti sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) tampaknya terkait dengan penyakit yang terjadi pada anak-anak yang terinfeksi virus. Tinjauan sistematis dari studi kasus yang diterbitkan dalam Translational Pediatrics Journal telah menunjukkan insiden MIS-C secara keseluruhan rendah, sementara anak-anak menunjukkan sebagian besar kasus yang didiagnosis.
"Yang paling penting adalah mencegah beberapa komplikasi yang hanya terjadi pada anak-anak, seperti MIS-C, suatu kondisi di mana berbagai bagian tubuh meradang (peningkatan penanda inflamasi), termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ gastrointestinal, yang terjadi setelah infeksi 4-6 pekan," tambah El-Sayed.
Dia menambahkan efek samping dari vaksin Covid-19 mirip dengan vaksin pencegahan lainnya dengan efek samping, termasuk gejala seperti flu, demam, sakit kepala, dan kelelahan. Varian Omicron yang menyebar di seluruh dunia menyebabkan peningkatan jumlah rawat inap dan hampir 100 kematian di seluruh dunia.
Karena itulah, kebutuhan untuk mendapatka vaksinasi pada anak-anak menjadi prioritas. Pernyataan tersebut ditegaskan kembali oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Al- Abd Al-Aly, pada konferensi pers bersama pada Ahad (19/12).
Pada 20 Oktober 2021, Kerajaan menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah, alih-alih meminta anak-anak dan siswa belajar dari rumah mereka. Seperti dilaporkan Saudi Press Agency, penundaan ini adalah hasil dari studi yang sedang berlangsung tentang kelangsungan hidup dan keamanan dari berbagai vaksin pada anak-anak.
Sementara itu, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Kerajaan tercatat lebih dari dua kali lipat dalam dua hari terakhir. Karena itu, pemerintah Saudi menekankan pentingnya menerima dosis yang diperlukan dan suntikan booster (penguat) dari vaksin Covid-19.
Selama berbulan-bulan, para ahli kesehatan telah menegaskan kembali pentingnya menerima dosis vaksin untuk membantu meningkatkan kekebalan kelompok dan memastikan jumlah infeksi menurun. Arab Saudi mencatat 222 kasus baru Covid-19 pada Selasa (21/12). Terakhir kali Kerajaan melaporkan jumlah yang sama adalah pada 30 Agustus 2021, ketika ada 221 kasus dilaporkan.
Saudi melaporkan 106 kasus yang sembuh baru. Sehingga jumlah total kesembuhan menjadi 540.284. Kemudian, tercatat ada satu kematian terkait Covid-19, sehingga jumlah kematian meningkat menjadi 8.865.