4 Tanda Penyakit Perlemakan Hati di Tangan
Tanda pada tangan bisa membantu penderita menemukan penyakit perlemakan hati.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit perlemakan hati sering kali tak disadari oleh penderitanya dalam waktu yang cukup lama. Beberapa tanda pada tangan bisa membantu penderita menemukan penyakit perlemakan hati lebih dini.
Bila tak disadari penderitanya, penyakit perlemakan hati akan terus berkembang tanpa mendapatkan pengobatan. Kondisi ini dapat membuat penyakit perlemakan hati berkembang jadi fibrosis dan sirosis.
Jaringan parut pada kasus sirosis bersifat permanen dan tak bisa diperbaiki. Sirosis juga meningkatkan risiko gagal hati dan kanker hati yang mengancam jiwa, seperti dilansir Healthline.
Penyakit perlemakan hati bisa disebabkan oleh beragam faktor. Sebagian di antaranya adalah konsumsi alkohol berlebih, obesitas, dan sindrom metabolik.
Di samping itu, penyakit perlemakan hati bisa memicu beragam gejala. Seperti dilansir Cleveland Clinic, gejala penyakit perlemakan hati adalah nyeri perut atau merasa penuh di area perut kanan atas, mual atau kehilangan nafsu makan, kulit dan area putih mata menjadi kuning, dan kaki atau perut bengkak.
Penyakit perlemakan hati ternyata juga bisa dikenali melalui beberapa tanda yang terlihat di tangan. Salah satu dari tanda tersebut adalah clubbed fingers atau jari tabuh. Pada kasus jari tabuh, jari bagian atas akan tampak lebih besar dibandingkan bagian bawahnya.
Di samping itu, kuku juga bisa terlihat berubah putih karena hati tidak begitu berfungsi dengan baik. Indikasi lain adanya penyakit perlemakan hati pada tangan adalah tangan gemetar tanpa sebab. Gejala lain yang patut diwaspadai adalah telapak tangan merah, seperti dilansir Express.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit perlemakan hati. Salah satu di antaranya adalah menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan tak berlebih.
Beberapa jenis makanan juga dapat membantu mencegah terjadinya penyakit perlemakan hati. Makanan tersebut meliputi bawang putih, kopi, daun bawang, asparagus, dan probiotik.
Makanan lain yang dianjurkan adalah gandum utuh dan sayur serta buah yang beragam. Di sisi lain, ada pula beberapa makanan yang perlu dibatasi seperti makanan dengan lemak jenuh tinggi, karbohidrat rafinasi, atau gula.