Kenali Penyakit Radang Otot Jantung

Ternyata dokter juga kesulitan menentukan penyebab radang otot jantung.

picpedia.org
Sakit jantung (ilustrasi). Radang otot jantung adalah penyakit yang penyebabnya belum diketahui sepenuhnya.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Radang otot jantung adalah penyakit yang penyebabnya belum diketahui sepenuhnya. Meski demikian sudah bisa dikatakan penyebabnya bukan flu biasa.

Baca Juga


Frank Knodt dari Trier hampir saja terpaksa menghentikan hobi favoritnya. Tahun lalu dia tiba-tiba mengalami rasa sakit berat ketika sampai di rumah. 

Ia tiba-tiba merasakan gangguan berat pada detak jantung. Ia tidak bisa melihat, dan akhirnya pingsan.

“Untungnya istri dan anak perempuan saya ada di rumah,“ tutur Frank Knodt.

Ia baru bangun lagi di rumah sakit, dan sadar apa sebetulnya yang terjadi.

Dugaannya: radang otot jantung. Selama sepekan dia menjalani perawatan di stasiun kardiologi klinik Mutterhaus di Trier. Para dokter menemukan, ia menderita apa yang disebut Sick Sinus Syndrom, yaitu aritmia dan bisa jadi petunjuk peradangan pada otot jantung. Itu dampaknya bisa berbeda-beda.    

Mengurangi fungsi jantung

"Fungsi pompa jantung bisa menjadi terbatas, sehingga menyebabkan kelemahan jantung, atau sistem aliran listrik yang menimbulkan gangguan detak jantung,“ kata Dr. Frank Schmidt dari klinik Mutterhaus di Trier.

Ia menjelaskan pula, pada beberapa pasien itu juga menimbulkan rasa sakit di bagian dada dan simtom serupa seperti pada serangan jantung.

Pada dasarnya, semua orang bisa terkena peradangan otot jantung. Frank Knodt sampai hari ini tidak tahu, mengapa ia mengalami itu. Tapi ia punya dugaan.  

"Saya rasa, pola makan saya sehat. Saya tidak merokok, juga jarang minum alkohol.“ Tapi Januari tahun lalu, ia sakit flu berat selama beberapa pekan. Dia juga tidak menunggu sampai sakit itu sembuh 100 persen, sebelum mulai berolahraga lagi, dengan latihan lari. “Saya pikir itu ada kaitannya,“ ujar Frank Knodt.

Ternyata dokter juga kesulitan menentukan penyebab radang otot jantung.

 

Tidak disebabkan flu biasa

"Yang jelas penyebabnya bukan flu biasa,“ tutur Dr. Frank Schmidt.  Masalahnya, orang biasanya tidak mengenali, apakah ini hanya flu biasa, atau infeksi oleh virus dan menyerang otot jantung juga. Mengenali perbedaan itu sangat penting. Setelah flu berat orang juga dianjurkan untuk mengurangi aktifitas.

Dokter Frank Schmidt juga menekankan, peradangan seperti itu bisa menyerang orang yang sepenuhnya sehat.                                                                     

Frank Knodt meneruskan kegemaran olahraganya, tapi kemudian mengalami pingsan lagi. Ia kemudian mendapat alat pacu jantung. Itu artinya, selama beberapa bulan dia tidak boleh berolahraga. 

"Saya tidak harus berbaring terus,“ kata Frank Knodt.

“Saya boleh berjalan-jalan di udara terbuka. Di satu pihak memang enak, di lain pihak sulit. Karena banyak orang lain yang berolahraga lari melewati dia, dan dia jadi berpikir, “Saya juga ingin tapi tidak boleh. Itu perasaan yang aneh.“             

Perlahan-lahan ia kembali sehat sepenuhnya. Walaupun sudah sehat lagi, dua kali setahun ia harus mendatangi dokter ahli jantung untuk mengecek kesehatannya. Di sana alat pacu jantungnya juga dicek secara teratur.                

Itu semua sebetulnya ingin dihindari Frank Knodt. Tapi radang otot jantung tidak bisa dicegah. Walaupun jika memperhatikan kesehatan, bisa membantu.        

Dr. Frank Schmidt dari Klinikum Mutterhaus mengungkap, bagi orang yang baru mulai berolahraga, anjurannya adalah mengecek ke dokter terlebih dahulu. Terutama kalau sudah lama tidak berolahraga, atau ingin meningkatkan bebannya. Sebaiknya cek ke dokter dulu.                                                          

Radang otot jantung adalah penyakit serius yang bisa mengenai siapapun. Terutama bagi yang ingin melakukan olahraga intensif, sebaiknya mengecek kesehatannya dulu, dan jika menderita flu, sebaiknya istirahat dulu. 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/radang-otot-jantung/a-60175237

sumber : DW
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler