Kerutan di Dahi Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung

Peneliti menunjukkan mungkin ada hubungan kerutan dahi dan risiko penyakit jantung.

www.freepik.com.
Kerutan di dahi yang bisa jadi tanda penyakit jantung (ilustrasi).
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menemukan tanda-tanda penyakit jantung, yang menyebabkan lebih dari 160 ribu kematian per tahun di Inggris, bisa menjadi hal sangat menantang. Sering kali, penyakit jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi sering dikenal sebagai silent killer karena kurangnya gejala.

Baca Juga


Secara medis dikenal sebagai hipertensi, kondisi ini menyebabkan pembuluh darah menebal, memotong suplai darah ke jantung atau otak. Masalahnya, sering kali Anda baru mengetahui menderita hipertensi ketika muncul sebagai serangan jantung atau stroke. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kerutan dahi bisa menjadi tanda risiko penyakit jantung.

Dilansir di laman Mirror.co.uk pada Selasa (28/12), studi yang dilakukan oleh seorang dokter dan peneliti di Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse Prancis, dr Yolanda Esquirol, menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara kerutan dahi dan risiko penyakit jantung. Skor diberikan kepada peserta dalam penelitian tergantung pada kedalaman kerutan di dahi mereka, mulai dari nol untuk tidak ada kerutan hingga tiga untuk banyak kerutan dalam.

Para peserta, berusia antara 32 tahun dan 62 tahun, para peneliti "mengikuti" peserta selama 20 tahun. Dari 3.200 orang dewasa yang menjadi bagian dari penelitian ini, 233 meninggal dalam periode ini.

Di antara mereka yang meninggal ada 15,2 persen memiliki skor kerutan dua dan tiga, ada 6,6 persen memiliki skor kerutan satu, dan ada 2,1 persen tidak memiliki kerutan. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang memiliki skor satu memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang sedikit lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kerutan. 

Risiko penyakit jantung dan kematian juga meningkat dengan skor kerutan di atau satu. Mereka yang memiliki skor dua dan tiga memiliki risiko kematian hampir 10 kali lipat.

Beberapa tanda penuaan lainnya juga dapat menandakan penyakit jantung. Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa tanda-tanda seperti pola kebotakan pria dan lipatan daun telinga menunjukkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, tetapi bukan kematian karenanya.

Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala penyakit jantung dapat meliputi:

1.  Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan ketidaknyamanan dada (angina).

2. Sesak napas.

3. Nyeri, mati rasa, lemas, atau dingin pada kaki atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh tersebut menyempit.

4. Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung.

Mengawasi gejala ini dapat membantu menemukan risiko penyakit jantung lebih awal. Jika mengenal seseorang dengan potensi risiko kardiovaskular, Anda harus memeriksa faktor risiko klasik seperti tekanan darah serta kadar lipid dan glukosa darah.

“Gaya hidup dan genetika juga merupakan faktor penting,” kata dr Esquirol.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler