Trik Mudah Memahami Angka Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi kerap dijuluki penyakit pembunuh diam-diam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa sekitar 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tak menyadari kondisinya. Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di dunia.
"Bahkan perubahan kecil pada rerata tekanan darah di populasi bisa memiliki dampak besar terhadap angka kejadian strok, gagal jantung, dan serangan jantung," ungkap peneliti dalam studi yang dimuat pada jurnal Circulation, seperti dilansir EatThis, Kamis (30/12).
Tekanan darah tinggi merupakan kondisi serius yang sepatutnya tak diabaikan. Pada kasus tekanan darah tinggi, aliran darah mengalir dengan tekanan yang terlalu besar. Seiring waktu, kondisi ini bisa memicu stres dan kerusakan di pembuluh darah yang kemudian dapat berkembang menjadi masalah kesehatan lain yang lebih serius seperti serangan jantung, gagal jantung, disfungsi seksual, gagal ginjal, hingga kebutaan.
Umumnya, tekanan darah tinggi tak menunjukkan gejala sehingga kerap dijuluki sebagai 'pembunuh diam-diam'. Oleh karena itu, hanya bergantung pada kemunculan gejala untuk mendeteksi tekanan darah tinggi sangat tidak efektif dan berbahaya.
Satu-satunya tanda pasti dari tekanan darah tinggi hanya bisa diketahui lewat pengukuran tekanan darah. Menurut American Heart Associaton, tekanan darah yang normal adalah 120/80 mmHg atau lebih rendah.
Angka di depan menunjukkan tekanan darah sistolik, sedangkan angka di belakang merupakan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik berkaitan dengan besarnya tekanan yang terjadi ketika jantung berdetak dan memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diastolik merupakan tekanan yang berkaitan dengan besarnya tekanan di arteri ketika jantung istirahat di antara denyutan.
Tekanan darah yang tampak di atas normal bisa dikategorikan ke dalam empat kelompok. Berikut ini adalah keempat kelompok tersebut.
1. Tekanan darah sistolik di angka 120-129 namun tekanan darah diastolik di bawah 80 bisa dianggap sebagai kondisi peningkatan tekanan darah.
2. Tekanan darah sistolik di angka 130-139, atau tekanan darah diastolik antara 80-89 mengindikasikan tekanan darah tinggi (hipertensi) tingkat 1.
3. Tekanan darah sistolik di atas 140, atau tekanan darah diastolik di atas 90, mengindikasikan tekanan darah tinggi (hipertensi) tingkat 2.
4. Tekanan darah sistolik di atas 180 dan/atau tekanan darah diastolik di atas 120 menunjukkan krisis hipertensi, sebuah kondisi kedaruratan medis yang perlu mendapatkan penganan segera.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah oleh penderita hipertensi. Sebagian di antaranya adalah menerapkan pola makan rendah sodium atau garam, menghindari konsumsi alkohol, olahraga teratur, dan mengurangi stres. Penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat, berhenti atau tidak mencoba merokok, dan mengonsumsi obat dari dokter secara rutin.