Piala AFF 2020: Chanathip Songkrasin, Si Messi-nya Thailand
Shin Tae-yong menyebut Chanathip Songkrasin yang perlu diwaspadai di Final Piala AFF.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah wawancara dengan media asal Korea Selatan, Joongang, Shin Tae-yong menyebut satu nama pemain Timnas Thailand yang paling diwaspadainya di partai final Piala AFF 2020. Pelatih Timnas Indonesia itu ternyata tidak menyebut nama top skorer Timnas Thailand di Piala AFF, Teerasil Dangda, melainkan nama Chanathip Songkrasin.
''Songkrasin tubuhnya mungil, tapi dia cepat, aktif, dan perannya juga free role. Kami mesti bertahan dengan cerdas untuk menghadapinya. Saya akan mencoba mengingatkan itu kepada tim di sesi latihan,'' ujar Tae-yong kepada Joongang.
Dua hari setelah laporan hasil wawancara itu diturunkan Joongang, kekhawatiran Tae-yong terbukti. Chanathip menjadi salah satu aktor utama kemenangan Thailand atas Indonesia di leg pertama babak final Piala AFF 2020, Rabu (29/12) malam WIB. Chanathip menyumbang dua gol dalam kemenangan empat gol tanpa balas tim berjuluk Gajah Perang tersebut.
Dari segi posisi, Chanathip bukanlah penyerang seperti layaknya Teerasil Dangda. Berposisi asli sebagai...
Berposisi asli sebagai gelandang serang, Chanathip lebih banyak beroperasi di belakang lini serang. Namun, untuk urusan insting dan mencium peluang untuk bisa mencetak gol, pemain berusia 28 tahun itu memiliki kemampuan mumpuni.
Chanathip kerap berlari dari lini kedua untuk memanfaatkan umpan tarik dari sisi-sisi lapangan. Pergerakan pemain yang merumput di Liga Jepang itu kerap tidak terdeteksi barisan pertahanan lawan.
Skema ini pula yang tergambar di gol pertama Thailand ke gawang Indonesia, yang dicetak Chanathip saat laga baru memasuki menit kedua. Menerima sodoran umpan Phillip Roller, yang merangsek dari sisi kiri pertahanan Indonesia, Chanathip melepaskan tendangan keras kaki kiri dari dalam kotak penalti.
Skema serupa juga terjadi saat Chanathip menggandakan keunggulan Thailand pada menit ke-52. Kali ini, serangan balik yang dipimpin Supachok Sarachart diselesaikan Chanathip. Berlari dari lini tengah, Chanathip melepaskan sepakan kaki kanan terarah dari dalam kotak penalti. Bola pun bersarang mulus ke pojok bawah gawang Indonesia, yang dikawal Nageo Argawinata.
Setelah mencetak dua gol krusial...
Setelah mencetak dua gol krusial yang mengantarkan Thailand menyingkirkan Vietnam di babak semifinal, Chanathip membawa Gajah Perang mengantongi keunggulan empat gol atas Indonesia di babak final. Keunggulan gol yang membuat Thailand bisa begitu nyaman menatap leg kedua yang bakal digelar pada Sabtu (1/1) malam WIB ini.
Di tiga laga terakhir, Chanathip tercatat telah mencetak empat gol. Kapten Timnas Thailand itu pun langsung merangsek ke tempat teratas daftar pencetak top skorer sementara Piala AFF, bersaing dengan rekan setimnya, Teerasil Dangda.
Dengan tren performanya saat ini, bukan tidak mungkin, Chanathip bisa melewati torehan gol Teerasil dan menyabet gelar sepatu emas Piala AFF 2020. Kendati begitu, kontribusi terbesar Chanathip buat Timnas Thailand tidak hanya dalam urusan mencetak gol lawan.
Sebagai gelandang serang, pemain Hokkaido Consadole Sapporo itu menjadi figur kunci dalam struktur serangan Thailand. Nyaris sebagian besar serangan tim Gajah Perang berawal dari kaki Chanathip.
Tidak hanya itu, Chanathip pun memiliki kecepatan dan teknik olah bola yang mumpuni. Salah satu cuplikan video yang beredar di dunia maya memperlihatkan bagaimana kelincahan kaki Chanathip dalam melewati adangan pemain Vietnam.
Teknik melewati pemain yang kerap digunakan di dalam...
Teknik melewati pemain yang kerap digunakan di dalam sepak bola dalam ruangan, Futsal. Dengan berbagai kemampuan ini, Chanathip mendapatkan julukan sebagai Messi-nya Thailand.
Pelatih Timnas Thailand, Alexander Polking, pun begitu antusias saat Chanathip dan Teerathorn Bunmathan bisa bergabung di skuad Timnas Thailand setelah absen di laga pembuka Grup A. ''Saya yakin, bergabungnya Chanathip dan Teerathorn akan memperkuat kualitas permainan tim ini,'' tutur Polking beberapa waktu lalu.
Begitu pentingnya peran Chanatip dalam permainan Thailand, pelatih Alexander Polking bahkan sempat mengistirahatkannya di laga terakhir penyisihan Grup A kontra Singapura. Ban kapten yang disematkan di lengan Chanathip juga menunjukkan peran penting pemain yang biasa disapa Jay ini buat timnas Thailand.
Manajer Timnas Thailand, Nuanphan Lamsam, sempat mengungkapkan alasan pemilihan Chanathip sebagai kapten tim. ''Sejak melakoni debut di Piala AFF pada 2012, Chanathip juga berada di skuad Thailand pada 2014 dan 2016. Di dua edisi terakhir, dia bahkan bisa membawa tim ini menjadi juara. Apalagi di level klub, dia juga tengah berada dalam performa apik setelah mengemas dua assist di laga terakhir,'' ujar Lamsam seperti dikutip Siam Sports.
Kemampuan Chanathip memang bisa dibilang terasah di J-League. Yakni, ketika Chanathip mendapat...
Kemampuan Chanathip memang bisa dibilang terasah di J-League. Yakni, ketika Chanathip mendapat kesempatan melakoni masa peminjaman di salah satu klub promosi J-League, Hokkaido Consadole Sapporo, pada 2017 dimanfaatkan dengan sangat baik Chanathip.
Eks pemain Muangthong United itu tercatat menjadi pemain asal Thailand pertama yang merumput di liga profesional di Jepang. Performa apik pada dengan mengemas sembilan gol dari 31 laga pada 2018 membuat Chanathip direkrut secara permanen oleh Hokkaido Consadole Sapporo.
Prestasi terbaik Chanathip di Hokkaido Consadole Sapporo adalah saat meangantarkan klub tersebut finish di peringkat keempat J-League musim 2018. Tidak hanya itu, Chanathip juga menembus tim terbaik J-League musim 2018.
Sekali lagi, Chanathip menjadi pemain Thailand pertama, atau bahkan pemain asal Asia Tenggara pertama, yang berhasil menempati satu posisi di tim terbaik J-League.