China Kembali Berlakukan Lockdown di Perkotaan

Lockdown diberlakkan di kota Yuzhou setelah dua infeksi Covid-19 tanpa gejala

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pemerintah China memberlakukan lockdown atau karantina wilayah di kota lain setelah Xi'an, Yuzhou, sebuah provinsi Henan, Ahad (3/12) waktu setempat. Langkah itu dilakukan untuk membendung penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat.

Baca Juga


Seperti dilansir laman Anadolu Agency, Senin (2/1), pihak berwenang Yuzhou mengumumkan aturan baru pada Ahad (2/1) malam yang melarang pembelajaran tatap muka dan pembatasan pada tranportasi umum. Global Times melaporkan pemerintah Yuzhou memberlakukan lockdown seluruh kota setelah dua infeksi tanpa gejala terdeteksi.

Baca: Epidemiolog : PTM Lebih Baik Dimulai Dengan Kapasitas Kelas 50 Persen

Karantina terbaru itu terjadi ketika kota Xian melaporkan kurang dari 100 kasus tercatat setelah hampir sepekan. Xi'an lebih dulu mengunci 13 juta penduduknya karena penyebaran kasus yang cepat.

Xi'an telah menghadapi lonjakan kasus lokal yang dipicu oleh varian Delta setelah melaporkan kasus pertamanya Desember lalu. Sebanyak 92 kasus baru menaikkan angka kasus menjadi 1.666.

Baca: Negara-Negara Eropa Dikepung Kasus Covid-19 Omicron

Menurut Xinhua News yang dikelola pemerintah China, setidaknya 24 tim medis dengan 1.370 dokter dan perawat telah dikerahkan ke Xian untuk memenuhi tantangan virus yang meningkat. Pemerintah setempat juga telah mendirikan dua rumah sakit di dalam zona karantina untuk perawatan darurat.

Baca: Rekomendasi IDAI Terkait PTM 100 Persen

Komisi Kesehatan Nasional China pada Ahad (2/1) melaporkan 161 kasus baru secara nasional. Sebanyak 101 di antaranya ditularkan secara lokal dan 60 diimpor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler