Morrison Klaim Australia Dapat Atasi Gelombang Virus Corona
PM Australia Scott Morrison mengatakan sistem kesehatan negaranya mampu atasi Omicron
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mengatakan sistem kesehatan negaranya dapat mengatasi gelombang baru infeksi virus corona walau secara jumlah kasus meningkatkan di beberapa negara bagian. Morrison mengatakan sistem kesehatan Australia dilengkapi dengan baik untuk menangani lonjakan jumlah kasus yang disebabkan oleh penyebaran varian Omicron.
"Sangat penting bahwa dengan meningkatnya jumlah kasus, kami melihat keparahan penyakit ini sudah terbukti sekitar 75 persen lebih rendah dari apa yang kami lihat di delta,” katanya, Senin (3/1).
Menurut Morrison, jumlah kasus adalah bagian dari periode Omicron dan bagian dari fase baru pandemi yang dihadapi. "Itu tidak berarti mengatakan Omicron tidak bisa memberi tekanan pada sistem rumah sakit. Itu bisa dan itulah sebabnya kami bekerja sangat erat dengan perdana menteri (negara bagian) dan kepala menteri untuk memastikan sumber daya itu ada di sana," jelasnya.
Morrison menyebut pemerintah federal akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan rumah sakit memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengatasi meningkatnya penerimaan. Pemerintahnya pekan lalu mengubah definisi "kontak dekat" untuk memastikan petugas kesehatan yang mungkin terpapar kasus aktif tidak harus mengisolasi diri dan dapat kembali bekerja.
"Kami mencari untuk membuat perubahan lebih lanjut pada pekan ini demi mendapatkan lebih banyak staf kembali ke rumah sakit dan menangani kebutuhan," kata Morrison.
Pernyataan ini diungkapkan bersamaan dengan fakta negara bagian Victoria melaporkan rekor jumlah kasus baru dan rawat inap melonjak di New South Wales. Victoria melaporkan 8.577 kasus baru, rekor negara bagian yang melampaui puncak sebelumnya 7.442 pada Tahun Baru.
New South Wales mengalami sedikit penurunan jumlah kasus dari rekor 22.577 pada Sabtu (1/1), menjadi 20.794 pada Senin. Namun jumlah orang di rumah sakit naik menjadi 1.204 dari 1.066 sehari sebelumnya. Ada 95 orang dalam perawatan intensif, naik 12 pada hari sebelumnya.