Belanda Buka Kembali Sekolah Meski Angka Kasus Infeksi Masih Tinggi

Belanda akan mulai membuka sekolah dasar dan menengah pertama pada 10 Januari

EPA-EFE/OLAF KRAAK
Guru di sekolah di Hoorn, Belanda, menyiapkan ruang kelas untuk menyambut kembalinya anak-anak ke sekolah. Belanda akan mulai membuka sekolah dasar dan menengah pertama pada 10 Januari 2022. Ilustrasi.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Belanda menerapkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 ketat selama dua pekan terakhir tapi akan mulai membuka sekolah dasar dan menengah pertama pada 10 Januari mendatang. Walaupun angka kasus infeksi di Negeri Kincir Angin tetap tinggi.

Pemerintah menekankan angka masuk rumah sakit turun sejak Belanda memberlakukan lockdown pada Desember lalu. Langkah ini termasuk menutup sekolah satu pekan sebelum liburan musim dingin.

"Ini berita yang baik bagi murid dan penting bagi pembangunan kami dan kesejahteraan mental mereka, mereka dapat pergi ke sekolah," kata Menteri Pendidikan Belanda Arie Slob pada konferensi pers, Selasa (4/1/2022).

Sekolah-sekolah vokasi dan universitas belum dibuka kembali tapi tetap menjalani kelas daring setidaknya sampai 17 Januari. Pekan lalu pihak berwenang Belanda mengatakan Omicron kini menjadi varian paling dominan di negara itu. Angka kasus infeksi turun dari puncaknya pada November lalu tapi tetap tinggi dengan 14 ribu kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir.

"Sayangnya walaupun kebijakan-kebijakan ketat, kami melihat peningkatan infeksi dan artinya kami khawatir dengan apa yang akan terjadi beberapa pekan ke depan," kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.

Pada Desember 19 lalu Belanda menutup semua toko-toko kecuali yang esensial seperti restoran, salon, gym, museum, dan ruang publik lainnya. Pertemuan lebih dari dua orang di luar ruangan juga masih dilarang. Kebijakan-kebijakan tersebut akan ditinjau ulang pada 14 Januari mendatang.

Lebih dari 85 persen orang dewasa Belanda sudah divaksin tapi program vaksin booster Negeri Kincir Angin berjalan lambat. Pada Rabu (29/12) sekitar 24 persen orang dewasa di negara itu sudah menerima vaksin booster. De Jonge mengatakan persentasenya akan naik dua kali lipat pada akhir pekan ini.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler