Islam Terus Berkembang Pesat di Sao Paulo

Islam berkembang di di pinggiran Sao Paulo tanpa ada hubungan dengan komunitas Arab.

Andre Penner/AP
Islam Terus Berkembang Pesat di Sao Paulo. Muslim Brasil yang sebagian merupakan pengungsi Syiria menyambut Ramadan di Sao Paulo, Brazil, Kamis (17/5) waktu setempat.
Rep: Alkhaledi Kurnialam/Ratna Ajeng Tejomukti/Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Wilayah Tatuapé, di sisi Timur Sao Paulo, Brasil baru dibangun sebuah rumah ibadah yang baru saja diresmikan dan menarik perhatian. Plakat besar bertuliskan Jesus dipajang di depannya, tapi ternyata bangunan ini adalah Islamic Center.

Dilansir dari Folha de S. Paulo, Senin (3/1/2022), seorang dai yang merupakan warga asli, Brazil Edmar Candido da Silva (34 tahun) memimpin islamic center ini. Ia lahir sebagai seorang Kristen tetapi menjadi seorang Muslim 12 tahun yang lalu. Pada tahun 2009, dalam upaya untuk lebih dekat dengan Tuhan, Edmar menemukan keyakinan yang merupakan bagian dari hidupnya saat ini, yaitu Islam.

Baca Juga



Tercatat pada 2010, sebanyak 35 ribu orang Brasil menyatakan diri sebagai pemeluk Islam di Institut Sensus Geografi dan Statistik Brasil. Dalam beberapa tahun terakhir, agama tersebut telah mendapatkan pengikut di pinggiran Sao Paulo tanpa ada hubungan dengan komunitas Arab.

Setelah berpindah agama, sebuah proses yang disebut Muslim sebagai pertaubatan, Edmar menghadapi perlawanan dari keluarganya. "Kami biasanya mengatakan kepada orang yang bertaubat bahwa mereka akan menghadapi kesulitan [penerimaan] ini karena orang Brasil memiliki banyak keraguan tentang apa itu Islam dan masih mengenalnya sebagai agama orang Arab," ujarnya.

Populasi umat Islam Brasil berkisar satu sampai 1,5 juta orang, menurut data 2014. Brasil dengan penduduk sekitar 190 juta merupakan negara dengan penganut katolik terbesar di seluruh dunia.

Meski begitu, hampir di seluruh Brasil terdapat masjid-masjid yang sebagiannya dibiayai oleh negara-negara Muslim, seperti Arab Saudi dan negara-negara di kawasan Teluk. Dibandingkan kota-kota lainnya di Brasil, denyut kehidupan komunitas Muslim dan kehadiran Islam paling terasa di kota Bras.

Muslim di Brasil berawal dari perbudakan di negara tersebut. Mereka yang terenggut kebebasannya berasal dari Afrika yang datang pada abad ke-18. Mereka tumbuh menjadi komunitas besar hingga saat ini. Tak kurang dari 1,5 juta Muslim kini menjalankan keyakinannya di sana.

Dilansir Bahath.co, jejak awal Islam di Brasil diketahui dengan adanya komunitas Muslim Hausa dan Yoruba. Mereka menyebarkan Islam di perkebunan saat awal kedatangan mereka ke Brasil. Orang-orang Afrika Muslim disebut sebagai Male yang memiliki kaitan dengan kata imale, yang berasal dari kata Mali, jantung kerajaan Mandinka Islam di bawah pemerintahan Mansa Musa.

Male berasal dari Hausa Malam, yang berasal dari kata bahasa Arab, mu'allim yang berarti guru. Kata ini penting karena banyak Muslim Afrika berpendidikan tinggi. Dasar Islam yang berfokus pada pendidikan diterjemahkan ke dalam kemampuan sarjana Male untuk mengambil alih perjuangan untuk kebebasan dari perbudakan.

Sejarah Muslim di Brasil dimulai dengan impor tenaga kerja budak Afrika ke negara tersebut. Brasil memperoleh 37 persen dari seluruh budak Afrika yang diperdagangkan. Lebih dari 3 juta budak dikirim ke negara ini. Mulai sekitar tahun 1550, Portugis mulai menukar budak-budak Afrika untuk mengerjakan perkebunan gula. Para ilmuwan mengklaim bahwa Brasil menerima lebih banyak Muslim yang diperbudak daripada di tempat lain di Amerika.

Setelah pemberontakan komunitas Muslim Afrika-Brasil, periode Islam berikutnya di negara ini berasal dari imigrasi Muslim Timur Tengah dan Asia Tenggara. Sekitar 11 juta imigran Suriah dan Lebanon (kebanyakan orang Kristen Maronite) tinggal di seluruh Brasil. Konsentrasi terbesar umat Islam ditemukan di wilayah Sao Paulo.

Komunitas Muslim di Brasil tetap menghidupkan dan memiliki penguasaan bahasa Arab yang baik. Berdasarkan survei yang dilakukan Kamar Dagang Arab Brasil (Arab Brazilian Chamber of Commerce/ABCC), dari semua orang Arab dan keturunan Arab di Brasil, mereka yang menganut agama Islam memiliki tingkat penguasaan bahasa Arab tertinggi, yakni 82 persen. Kemudian, hanya 10 persen orang Katolik Arab dan empat persen Arab Injil (Kristen Protestan konservatif) yang berbicara bahasa Arab.

ABCC menunjukkan, enam persen dari populasi Brasil sekitar 11,6 juta orang adalah warga Arab atau keturunan Arab. Survei ini dilakukan oleh Ibope Inteligencia dan H2R Pesquisas Avancadas, dan dipublikasikan pada Juli 2020.

Antropolog dan profesor di Universitas Sao Paulo (USP), Francirosy Campos Barbosa, percaya penguasaan bahasa Arab di kalangan Muslim adalah karena alasan agama. Sebagai seorang Muslim, Barbosa mengkoordinasikan Kelompok Antropologi dalam Konteks Islam dan Arab di kampus USP di Ribeirao Preto, Sao Paulo.

Barbosa menjelaskan, sholat lima waktu dalam Islam dilakukan dalam bahasa Arab, dan bahasa tersebut digunakan dalam perayaan di masjid-masjid. Bahkan, mualaf Brasil diharuskan untuk sholat dalam bahasa Arab, dan kebanyakan mereka belajar bahasa Arab di masjid mereka.

"Saya memiliki teman yang berbicara bahasa Arab dengan sangat baik. Mereka orang Brasil, tetapi mereka fasih berbahasa Arab dan mereka membaca Alquran dalam bahasa Arab," kata Barbosa, yang merupakan seorang siswa bahasa Arab, dilansir di Brazil-Arab News Agency (ANBA), Senin (4/1).

Selain itu, khutbah dalam sholat Jumat juga biasanya disampaikan imam dalam bahsa Arab. Barbosa mengatakan, beberapa masjid di Brasil menampilkan khutbah hanya dalam bahasa Arab, beberapa menyediakan terjemahan ke dalam bahasa Portugis, dan di beberapa masjid beberapa syekh berbicara bahasa Portugis Brasil dan Arab.

Menurut Barbosa, Muslim mendapatkan berkah dengan belajar melafalkan doa mereka dalam bahasa Arab atau misalnya dengan mengajari seseorang Alquran. Para penganut Islam, akhirnya memasukkan pengungkapan bahasa Arab dalam kehidupan mereka, meskipun mereka bukan Arab atau keturunannya.

Selain hubungan antara Islam dan Arab, faktor lain menjelaskan fakta bahwa Muslim paling menjaga bahasa Arab tetap hidup di Brasil. Salah satu alasannya adalah mereka berimigrasi lebih baru daripada orang Arab Kristen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler