Total Penjualan NFT Global Diperkirakan Tembus Rp 256 Triliun Tahun Ini
NFT kian populer dan industrinya diperkirakan akan terus tumbuh.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi selalu melaju dan melahirkan berbagai perkembangan baru. Tahun lalu, hiruk-pikuk dunia teknologi diwarnai oleh komersialisasi 5G yang kian luas, makin populernya blockchain dan kepemilikan aset digital seperti non fungible token atau NFT.
Pada akhir 2021, diperkirakan total penjualan NFT secara global telah mencapai lebih dari 9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 130 triliun. Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 17,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 265 triliun pada akhir 2022.
Tahun lalu, NFT juga meledak ke kancah teknologi. Tahun ini, konsep NFT 2.0, diperkirakan akan hadir ke tengah para tech enthusiast. Pada November 2021, perusahaan blockchain Belanda LTO Network mengungkapkan peningkatan yang disebut Titanium.
Titanium hadir untuk memecahkan masalah yang masih dihadapi oleh NFT saat ini, yaitu sebagian besar aset tidak dapat dimiliki sepenuhnya dan harus diperdagangkan melalui pihak ketiga.
Euforia dan booming-nya NFT, juga ikut membawa nama Indonesia bergaung di tengah para kolektor. Tahun lalu, empat orang seniman Indonesia yang tergabung dalam SuperlativeSS (Superlative Secret Society) sempat beberapa kali jadi trending topic di jagat maya.
Karena mereka berhasil menciptakan rangkaian karakter NFT bernama Superlative Secret Society yang merupakan rangkaian 11.110 item NFT. Ribuan item ini, berhasil masuk halaman pertama opensea.io, lokapasar NFT tertua dan terbesar di dunia.