Kang Emil Harap Reaktivasi Jalur Kereta Daerah Lain Bisa Beres Seperti di Garut

Gubernur Jabar ingin jalur kereta ke Jatinangor, Cicalengka, Ciwidey diaktifkan.

Republika/Bayu Adji P
Kereta inspeksi berhenti di Stasiun Garut, Kabupaten Garut, Kamis (6/1). Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, melakukan inspeksi menggunakan kereta inspeksi di sepanjang jalur kereta Cibatu-Garut untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana sebelum jalur itu dioperasikan.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil berharap, program reaktivasi kereta di seluruh daerah Provinsi Jabar bisa beres, seperti di Kabupaten Garut. Hal itu untuk memberikan pelayanan transportasi massal yang bebas macet, dan terjangkau bagi masyarakat umum.

Baca Juga


"Pokoknya, mimpinya semua jalur yang visibel termasuk jalur lama tadi ke arah Jatinangor, Cicalengka, Ciwidey itu harus beres," kata Ridwan Kamil di Stasiun Garut, Kabupaten Garut, Kamis (6/1).

Kang Emil, sapaan akrabnya, menyampaikan sudah ada diskusi bersama dengan Direktur Utama PT KAI Didik Hartantyo terkait rencana pengembangan rel kereta di daerah lain. Salah satunya, yaitu mimpi besar Provinsi Jabar mengembangkan daerah selatan Jabar dengan mereaktivitasi kembali jalur kereta nonaktif.

"Tadi di jalan didiskusikan bersama Pak Dirut, rencana-rencana pengembangan track-track lainnya, termasuk mimpi besar di Jabar selatan," katanya.

Menurut Kang Emil,  masyarakat Indonesia sudah seharusnya lebih mencintai kereta sebagai transportasi massal dibandingkan dengan mobil maupun lainnya. Alasannya, karena kereta memiliki keistimewaan, seperti melewati tempat yang luar biasa, tidak terjebak kemacetan, dan ongkosnya terjangkau.

"Indonesia harusnya lebih mencintai kereta api ya, ketimbang mobil dan sebagainya karena bisa melintasi tempat-tempat yang luar biasa tanpa macet dan harganya sangat-sangat terjangkau," kata Kang Emil.

Terkait target reaktivasi jalur kereta nonaktif, Kang Emil menyampaikan, semua sudah dikaji dan sedang diupayakan oleh jajaran PT KAI. "Masalah kapan dibangun nanti kita tunggu takdir, tapi saya mau ikhtiar sebagai pemimpin," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler