Usai Periksa Kades Kohod, Bareskrim Polri Geledah Rumahnya
Penyidik Dittipidum Bareskrim Polri juga memeriksa istri dan keluarga Arsin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkapkan, penyiidik telah memeriksa Kepala Desa (Kades) Kohod, Kabupaten Tangerang, Arsin. Pemeriksaan terkait dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) kawasan pagar laut di Perairan Tangerang, Banten.
"Kami sudah memeriksa Kepala Desa Kohod sebagai saksi. Sesuai haknya, kami akan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2025).
Dia mengatakan, apabila alat bukti maupun pemeriksaan-pemeriksaan kasus itu telah rampung, kemudian akan dilaksanakan gelar perkara. "Kami akan segera menggelarkan, apakah ini patut ditingkatkan sebagai tersangka atau keterlibatan-keterlibatan lainnya untuk dikembangkan dalam proses penyidikan lebih lanjut," ujar Djuhandhani.
Adapun Kades Kohod, Arsin merupakan salah satu dari 44 saksi yang telah diperiksa oleh penyidik Dittipidum Bareskrim Polri. Sebelumnya, Arsin sempat dipanggil oleh Dittipidum dalam proses penyelidikan. Tetapi, yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan tersebut dan disebut menghilang.
Sementara itu, penyidik Dittipidum Bareskrim Polri pada Senin malam WIB, menggeledah rumah Arsin dan kantor Kepala Desa (Kades) Kohod. Penyidik juga turut memeriksa istri dan keluarga Arsin terkait kasus pagar laut ilegal sepanjang 30,16 kilometer (km).
Dugaan keterlibatan Arsin dalam kasus pagar laut sempat mengemuka saat sebuah tayangan video di media sosial ramai diperbincangkan. Video yang berdurasi satu menit tersebut menunjukkan Arsin selaku Kades Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang sedang meninjau kegiatan pemasangan pagar laut di perairan Tangerang.
Pada tayangan video itu juga, Arsin sedang menunjuk lokasi dan mengarahkan para pekerja dalam pemasangan pagar bambu tersebut. Adapun Arsin telah membantah video yang menimbulkan spekulasi dalam kasus pemagaran laut tersebut.
"Itu saya bantah langsung. Bagaimana saya mau mengarahkan? Orang saya kenal juga tidak. Saya itu ke sana untuk kasih tahu karena ada RT/RW saya yang bilang kalau ada pagar," katanya di Kabupaten Tangerang, Senin (20/1/2025).
Nama Arsin juga sempat mendapat sorotan di media sosial (medsos) terkait dengan rumah dan mobil mewah yang dimilikinya. Sejumlah informasi menyebutkan, kekayaan yang didapatkan Arsin berasal dari perusahaan yang terkait sebagai pemilik pagar laut ielgal.