Pengacara: Djokovic Terpapar Covid-19 tanpa Gejala Bulan Lalu
Djokovic berada dalam tahanan imigrasi di Australia setelah visanya dibatalkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Novak Djokovic mengungkap bahwa petenis nomor satu dunia itu pernah terkena Covid-19 bulan lalu tetapi tidak mengalami gejala. Djokovic juga telah mendapat izin tertulis dari departemen imigrasi Australia sebelum melakukan perjalanan ke negara tersebut dengan pengecualian medis dari aturan vaksinasi.
Djokovic berada dalam tahanan imigrasi di Australia setelah visanya dibatalkan pada saat kedatangan, Kamis (6/1/2022). Pada 16 Desember 2021, Djokovic mengembalikan hasil tes positif virus corona pada 16 Desember 2021.
Namun, menurut pengajuan pengadilan, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/1/2022), 14 hari setelah dinyatakan positif Covid-19, Djokovic "tidak mengalami demam atau gejala pernapasan Covid-19 pada 72 jam terakhir." Pada 1 Januari, menurut dokumen pengajuan ke pengadilan, bintang tenis Serbia itu menerima "sebuah dokumen dari Departemen Dalam Negeri (yang) memberi tahu Djokovic bahwa 'tanggapan terhadap dirinya menunjukkan bahwa (dia memenuhi) persyaratan untuk kedatangan bebas karantina ke Australia'."
Djokovic, yang secara blak-blakan mengkritik vaksinasi wajib, tidak pernah mengungkapkan status vaksinasinya. Dia menentang pembatalan visanya di pengadilan federal Australia dengan harapan memenangi Grand Slam ke-21 di Australian Open yang dimulai pada 17 Januari.
Baca juga: Respons Komnas HAM Soal Pegawai KPI Korban Perundungan Dipindah Tugas