Anjloknya Pariwisata Saat Pandemi

Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara turun sebesar 75,03 persen.

Pariwisata Indonesia saat Pandemi turun
Rep: Anggie armustya Red: Retizen

Coronavirus Disease 2019 atau yang sering disebut COVID-19 saat ini telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Berawal dari munculnya sebuah virus di kota bernama Wuhan, China yang saat ini sudah menginfeksi lebih dari 20 juta umat manusia di dunia. Di Indonesia sendiri, sudah terdapat 100.000 lebih penduduk yang terinfeksi oleh COVID-19. Angka yang sangat fantastis untuk menyebut jumlah pasien.


krisis ekonomi global akibat virus Corona ini mengakibatkan sektor pariwisata menjadi salah satu yang memperoleh dampak besar dari wabah virus Corona. Hal ini diakibatkan larangan sejumlah pemerintah untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan penutupan beberapa sektor pariwisata akibat dari kurangnya wisatawan mancanegara. Berdasarkan data BPS (2021), terdapat penurunan jumlah wisatawan yang cukup signifikan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2020 sebesar 4,02 juta kunjungan. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara turun sebesar 75,03 persen. Berdasarkan kebangsaannya, terdapat 5 negara yang paling banyak berkunjung ke Indonesia pada tahun 2020 yaitu Timor Leste, Malaysia, Singapura, Australia, dan China. Sebagian besar negara-negara tersebut adalah negara tetangga, kecuali China.

Langkah “Menyelamatkan” Pariwisata Indonesia

Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan pariwisata Indonesia. Ada tiga fase “penyelamatan” yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), yaitu Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Normalisasi.

Fase Tanggap Darurat fokuskan pada kesehatan, seperti menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan.

fase Pemulihan, di mana dilakukan pembukaan secara bertahap tempat wisata di Indonesia. Persiapannya sangat matang, mulai dari penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di tempat wisata, serta mendukung optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia.

Terakhir adalah fase Normalisasi, yaitu persiapan destinasi dengan protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah Virtual Travel Fair sejak bulan Agustus-September 2020.

5 cara kita sebagai warga negara membantu memulihkan sektor pariwisata di saat pandemi saat ini dengan tetap mematuhi protokol kesehatan:

1. Pesan perjalanan walaupun tujuan berada di dekat rumah

2. Pesan melalui agen perjalanan

3. Pesan kamar di hotel atau resor keluarga

4. Beli makanan take away di tempat wisata

5. Bantu sebarkan kabar saat bepergian sudah aman

dengan begitu kita dapat membantu pemerintah untuk menstabilkan ekonomi daerah dari sektor pariwisata.

sumber : https://retizen.id/posts/27105/anjloknya-pariwisata-saat-pandemi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler