Hari Pertama PTM 100 Persen, Siswa SD Divaksin Covid-19

Capaian vaksinasi Covid-19 usia 6-11 tahun di Kota Cirebon mencapai 18 persen

AP/Tatan Syuflana
Seorang anak menerima suntikan vaksin Sinovac Covid-19, (ilustrasi). Vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun digelar di sekolah di hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Cirebon.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun digelar di sekolah di hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Cirebon. Capaian vaksinasi anak pun dipercepat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan pelaksanaan PTM belum dilaksanakan di semua sekolah dasar (SD) karena bertepatan dengan jadwal vaksinasi. Menurutnya, sejumlah SD ada yang baru akan melaksanakan PTM 100 persen pada Rabu bahkan adapula yang pekan depan.

"Jadi diselesaikan dulu vaksinasinya. Makanya ada percepatan vaksinasi agar dalam dua minggu ini bisa seluruhnya PTM 100 persen,’’ ujar Agus, di sela monitoring PTM sekaligus pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun di sejumlah SD di Kota Cirebon, Senin (10/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Agus didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi SDIT Tahfid Sabilul Qur’an, SDN Kayu Walang, SD Santa Maria, dan SDN Kebon Baru. Di sekolah-sekolah tersebut, vaksinasi Covid-19 sedang dilakukan.

Agus menyebutkan, sejak diluncurkan pada 28 Desember 2021, capaian vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun di Kota Cirebon sudah mencapai lebih dari 18 persen. Namun, jumlah itu belum termasuk data akhir pekan lalu yang mencapai 1.600 anak.

Agus menyatakan, vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun ditargetkan selesai dua pekan, atau lebih cepat dari target sebelumnya yang mencapai empat pekan. "Kita targetkan 21 Januari 2022 Insya Allah selesai. Itu dosis pertama. Mohon dukungan semuanya,’’ tutur Agus.

Sementara itu, saat melakukan monitoring di SDN Kayuwalang, Kecamatan Kesambi, PTM 100 persen sudah digelar di sekolah tersebut.

Kepala SDN Kayu Walang, Yulita Sofianti, menjelaskan anak-anak didiknya sebelumnya telah mengikuti vaksinasi yang digelar di GCM beberapa hari yang lalu. Namun dari 192 siswanya, ada 21 siswa yang belum divaksin.

Yulita menjelaskan, saat itu 21 siswanya tidak mengikuti vaksinasi dikarenakan tengah sakit atau berhalangan hadir. Sehingga di hari pertama PTM, siswa yang belum divaksin mendapatkan vaksin Covid-19.

Yulita menambahkan, seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah yang dipimpinnya juga telah divaksin Covid-19. "Prokes juga kami jalankan,’’ tegas Yulita.

Dalam pelaksanaan prokes, siswa yang masuk sekolah harus mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, mereka diukur suhu tubuhnya dan diharuskan memakai masker.

Sepulang sekolah, anak kembali diukur suhu tubuhnya untuk mengetahui apakah mereka sakit atau tidak saat di sekolah. Sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga telah disiapkan.

"Tim kesehatan juga kami siapkan,’’ tandas Yulita.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler