Satu Siswa SMPN 252 Positif Covid-19, Teman Sekelas-Guru Jalani PCR
Sebanyak 35 siswa, orang tua, pengantar, hingga guru SMPN 252 jalani tes swab PCR.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 252 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, melakukan penelusuran kontak setelah satu siswanya positif Covid-19. Kepala SMPN 252, Misto, mengatakan, penelusuran itu dilakukan dengan melakukan tes usap polymerase chain reaction (PCR) terhadap teman sekelas siswa tersebut.
"Minus yang bersangkutan berarti ada 35 siswa dan orang tua atau saudara yang mengantar, termasuk bapak dan ibu guru yang masuk kelas tersebut," kata Misto di Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Misto menjelaskan, hasil tes usap PCR para siswa tersebut akan diketahui pada tiga hari ke depan atau pada Ahad (16/1/2022). Andaikan seluruhnya negatif maka pembelajaran secara tatap muka (PTM) dapat dimulai kembali pada Selasa (18/1/2022).
"Karena keputusan dari kepala dinas itu (sekolah tutup) lima hari berarti pembelajaran online sampai Senin (17/1), Selasa bisa masuk," ujar Misto.
Sebaliknya, apabila hasil tes usap PCR itu diketahui ada yang terpapar Covid-19, maka pihak sekolah akan memperpanjang penghentian sementara kegiatan PTM sesuai dengan SKB 4 Menteri dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Misto mengatakan, saat ini kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring.
"Kami sudah siapkan kurikulum untuk pembelajaran di rumah," kata Misto.
Misto mengatakan, siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sudah dirawat sejak hari Selasa (11/1/2022) bersama sang ayah di Rumah Sakit Omni Pekayon Bekasi. Ia mengungkapkan, siswanya tertular dari klaster rumah.
"Kebetulan mereka tinggalnya bukan di DKI, tapi di Bekasi," ujar Misto.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 252, Sugiyantomengaku tidak mengetahui apakah siswa yang bersangkutan terpapar varian omicron atau bukan. Usai diketahui satu siswa terkonfirmasi positif, maka pihaknya langsung melakukan penyemprotan disinfektan yang sebenarnya juga sudah rutin dilakukan.
"Sore harinya kami semprot disinfektan seluruh kelas, kemudian selanjutnya kami koordinasi dengan Puskesmas," ujar Sugiyanto.