Penendang Sesajen Semeru di Bantul Ditangkap

Tidak ada perlawanan dari pria tersebut selama penangkapan.

ANTARA/Novrian Arbi
Seorang budayawan mengambil nasi tumpeng saat aksi Save Sesajen Damai untuk Tradisi Nusantara di depan Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung, Jawa Barat, Ahad (16/1/2022). Aksi tersebut dilakukan sebagai respon damai terhadap peristiwa perusakan sesajen di Gunung Semeru yang dianggap menciderai salah satu simbol kebhinekaan dan tradisi rasa syukur masyarakat adat nusantara yang sudah ada sejak dulu.
Rep: Wahyu Suryana Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Polisi mengamankan seseorang yang dilaporkan di Polda Jawa Timur karena membuang sesaji di Gunung Semeru. Pelaku diamankan di sebuah jalan di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, pada Rabu (13/1) malam sekitar pukul 13.00 WIB.


Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, Dirreskrimum Polda DIY, AKBP Ade Ary Syam Indriadi, memimpin pengamanan pelaku. Setelah itu, pelaku dibawa ke Polsek Banguntapan bersama-sama personel Polda Jawa Timur.

Interogasi awal dilakukan di Polsek Banguntapan. Kemudian, Yuliyanto menerangkan, setelah interogasi awal pria tersebut dibawa ke Polda Jawa Timur dalam kondisi aman. Ia menegaskan, tidak ada perlawanan dari pria tersebut selama penangkapan.

"Saat dilakukan pengamanan tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan," kata Yuliyanto, Jumat (14/1).

Sebelumnya, Polda Jatim memang telah memburu pria yang melakukan perusakan kepada sesajen di Gunung Semeru, yang mana videonya telah viral di media sosial. Pelaku tersebut diduga beralamat di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam video yang beredar, pelaku memakai rompi hitam dan tampak memaki peletakan sesajen di salah satu desa yang  terdampak erupsi Gunung Semeru. Kemudian, pria itu terlihat pula membuang dan menendang sesajen-sesajen yang ada di sana.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menuturkan, sebelum ini mereka telah pula menggali informasi ke masyarakat sekitar aksi pembuangan dan perusakan tersebut. Namun, tidak ada yang mengenali wajah pria tersebut.

"Kalau infonya yang bersangkutan itu relawan masih kita cek datanya di Posko Tanggap Bencana apakah orang tersebut relawan atau bukan," ujar Gatot.

Terkait tindakan pelaku ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, sudah pula  angkat suara dan menyatakan kalau aksi tersebut sebagai satu wujud intoleransi. Ia berharap, tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini.

Apalagi, lanjut Khofifah, sesajen yang diletakkan di Gunung Semeru sudah menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat setempat. Karenanya, ia menegaskan, seharusnya pendatang atau relawan sekalipun yang membantu korban menghormati tradisi di sana.

"Kejadian seperti ini seharusnya tidak perlu jika sikap saling menghormati dan toleransi selalu dikedepankan," kata Khofifah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler