Virus Omicron Jadi Pemicu Gejala Covid-19 Berubah
Gejala Omicron kini lebih mirip dengan flu biasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman atau perasa merupakan tiga gejala utama Covid-19. Namun sejak varian Omicron semakin menyebar, ketiga gejala tersebut menjadi tak begitu sering ditemukan.
Berdasarkan data yang didapatkan oleh aplikasi gejala Covid-19 ZOE, orang-orang yang terinfeksi varian Omicron melaporkan gejala yang sedikit berbeda dibandingkan varian lain. Para pasien tersebut lebih sering melaporkan gejala yang mirip seperti pilek biasa.
Data mengenai gejala varian Omicron ini dikumpulkan sejak Desember 2021, ketika varian Omicron mulai menjadi dominan. Sebelum periode tersebut, Delta masih menjadi varian yang dominan.
Pada kedua periode ini, Dr Claire Steves mengatakan ada lima gejala Covid-19 yang paling sering ditemukan saat ini. Kelima gejala tersebut adalah hidung beringus, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan nyeri tenggorokan.
Di periode ini, tiga gejala khas Covid-19 seperti demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman atau perasa mulai jarang ditemukan. Bahkan, hanya sekitar 50 persen saja pasien Covid-19 yang mengalami ketiga gejala tersebut ketika varian Delta dan Omicron mendominasi.
Di antara ketiga gejala umum tersebut, kehilangan indra penciuman atau perasa menjadi gejala yang paling menurun kasusnya. Pada 2021, gejala ini masih termasuk ke dalam daftar 10 besar gejala Covid-19. Akan tetapi, saat ini gejala tersebut berada di urutan ketujuhbelas, dengan hanya satu dari lima pasien Covid-19 yang mengalaminya.
Aplikasi ZOE juga mendapati adanya beberapa gejala lain yang mungkin dialami pasien Covid-19 saat ini. Gejala tersebut antara lain brain fog atau sulit berkonsentrasi, menggigil, serak, nyeri otot, perasaan murung, dan pembengkakan kelenjar.
"Sebagian besar gejala yang dilaporkan benar-benar mirip seperti pilek, khususnya pada orang yang telah divaksinasi," ungkap Dr Steves, seperti dilasnir Liverpool Echo, Selasa (18/1/2022).
Berdasarkan temuan ini, masyarakat sebaiknya menjalani tes Covid-19 bila mengalami gejala seperti pilek. Meski varian Omicron sering memicu gejala ringan, varian ini juga tak boleh diremehkan
Menurut data, varian Omicron tetap bisa memicu gejala berat dan membuat pasien Covid-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit. Di sisi lain, varian Omicron bisa menyebar dengan jauh lebih cepat.
Selain menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, penting juga untuk memperkuat sistem imun agar lebih terlindungi di masa pandemi saat ini. Salah satu hal yang dapat meningkatkan sistem imun adalah menerapkan pola makan yang sehat.
Studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan bergizi dan kaya sayur dan buah memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk terkena Covid-19. Orang-orang ini juga memiliki risiko 40 persen lebih rendah untuk mengalami gejala berat dan perawatan di rumah sakit.
Upaya lain yang juga penting adalah vaksinasi. Vaksinasi dapat menurunkan risiko perawatan di rumah sakit dan gejala berat.