Muhammadiyah Juga Aktif Dirikan Pesantren, Ini 3 Alasan Pendiriannya

Muhammadiyah turut mendirikan sejumlah pesantren termasuk di lingkungan kampus

Dok Muhammadiyah
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (Sekum PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Muti. menyatakan Muhammadiyah turut mendirikan sejumlah pesantren termasuk di lingkungan kampus
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Muhammadiyah selama ini memang lebih dikenal memajukan pendidikan sekolah dan perguruan tinggi. sejak awal lebih mengembangkan sistem pendidikan sekolah. Bahkan, pendidikan sekolah menurutnya seakan menjadi trade mark Muhammadiyah.

Baca Juga


Kendati demikian, bukan berarti, Muhammadiyah tidak mempunyai concern terhadap pesantren. Muhammadiyah kini pun mempunyai sejumlah pesantren. Mengapa demikian?    

"Muhammadiyah mulai banyak mendirikan pesantren dalam bentuk boarding school karena beberapa alasan,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, kepada Republika.co.id, Selasa (18/1/2022)    

Dia menyebutkan alasan yang pertama, kebutuhan Muhammadiyah untuk melahirkan kader ulama-intelek, yaitu menguasai ilmu agama dan ilmu modern serta kemampuan kepemimpinan.

Kedua, lanjut Mu'ti, yakni sebagai wujud idealisme mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu modern. Ketiga, tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak ke pesantren sebagai tempat pembentukan karakter dan akhlak mulia. 

Guru besar pendidikan agama Islam UIN Syarif Hidayatullah itu menjelaskan, selama ini pesantren Muhammadiyah berkembang sangat pesat karena kepercayaan masyarakat dan prestasi yang membanggakan. Banyak perguruan tinggi Muhammadiyah juga memiliki ma'had ali. 

"Proses pengembangan pesantren berlangsung alamiah. Memang ada usaha melakukan akselerasi. Tetapi semua harus sesuai kemampuan untuk menjaga mutu pendidikan. Lembaga Pengembangan Pesantren lebih berfungsi memberikan fasilitasi dan pengembangan kurikulum holistik khas Muhammadiyah," ujar dia. 

Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP3M) PP Muhammadiyah Maskuri sebelumnya mengatakan pesantren Muhammadiyah secara kuantitif masih sedikit. Padahal Pondok Pesantren itu basis untuk melahirkan kader yang tafaqquh fiddin, kader yang penguasaan agamanya bagus. 

"Pesantren Muhammadiyah masih sedikit dan masih belum merata, belum terkelola secara profesional, belum menghasilkan lulusan dengan kualifikasi yang diharapkan dan belum didukung data yang akurat," kata dia seperti dilansir laman Muhamamdiyah, Senin (17/1/2022). 

Maskuri menambahkan, saat ini data pesantren Muhammadiyah sebanyak 402 pesantren di seluruh Indonesia. Data tersebut merupakan capaian yang menggembirakan mengingat lembaga yang mengurusi pesantren ini baru dibentuk pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 2015 di Makassar.

Namun, bila dibandingkan dengan amal usaha Muhammadiyah yang lain terutama dalam bidang pendidikan, jumlah pesantren masih terbilang minim.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler