Tonga Rusak Berat Akibat Tsunami

Seluruh desa di Tonga hancur dan banyak gedung yang hilang.

Planet Labs PBC via AP
Foto satelit oleh Planet Labs PBC menunjukkan Niutoua di Tongatapu, Tonga, pada Senin 17 Januari 2022.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Diplomat Tonga di Australia Curtis Tu’ihalangingie mengatakan pulau-pulau pinggir Tonga mengalami kerusakan parah akibat erupsi gunung vulkanik dan tsunami. Seluruh desa hancur dan banyak gedung yang hilang.


Deputi kepala misi Tonga di Negeri Kanguru itu mengatakan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi dua. Tapi foto yang diambil pesawat pengintai Angkatan Bersenjata Selandia Baru (NZDF) menunjukkan gambaran mengkhawatirkan desa di pulau Mango hancur dan gedung-gedung dekat kepulauan Atata hilang.  

"Masyarakat panik, orang-orang berlarian dan terluka, mungkin akan lebih banyak kematian dan kami hanya berdoa bukan itu yang terjadi," kata Tu’ihalangingie, Selasa (18/1/2022).

Tonga diperkirakan akan segera mengeluarkan permintaan bantuan tapi hingga saat ini dua kapal Selandia Baru HMNZS Wellington dan HMNZS Aotearoa sudah berangkat untuk mengirimkan air bersih, tim survei dan sebuah helikopter.

Kepolisian Tonga mengatakan pada Komisi Tinggi Selandia Baru total korban tewas erupsi dan tsunami Sabtu (15/1/2022) lalu dua orang. Tapi saluran komunikasi kepulauan Pasifik Selatanitu terputus sehingga total kematian yang sebenarnya belum diketahui.

Foto satelit oleh Planet Labs PBC menunjukkan Niutoua di Tongatapu, Tonga, pada 9 Januari 2022. - (Planet Labs PBC via AP)

Menteri Australia untuk Pasifik Zed Seselja mengatakan pemerintah Tonga berharap dapat mengevakuasi masyarakat dari kelompok kepulauan daratan rendah yang terisolasi Ha'apai dan pulau-pulau terluar lainnya. "(Yang kondisinya) sangat sulit, kami memahami, banyak rumah yang hancur karena tsunami," katanya.

Sebelumnya PBB melaporkan terdapat sinyal marabahaya yang terdeteksi di Ha'apai tempat Mango berada. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan Angkatan Laut Tonga melaporkan daerah itu terkena hantaman ombak setinggi 5 hingga 10 meter.

Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga meletus dan mengirimkan gelombang tsunami ke Atata dan Mangoyang berjarak antara sekitar 50 dan 70 kilometer dari gunung tersebut. Letusan terdengar sejauh 2.300 km di Selandia Baru. Atata memiliki populasi sekitar 100 orang dan Mangga sekitar 50 orang.

"Sangat mengkhawatirkan untuk melihat gelombang mungkin melewati Atata dari satu ujung ke ujung lainnya," kata Tu’ihalangingie.

Tu’ihalangingie mengkonfirmasi foto-foto yang diunggah NZDF di Facebook. Foto-foto itu memperlihatkan pengungsi di Pulau Mango menggunakan terpal sebagai tempat tinggal sementara.

 

Seorang warga Inggris Angela Glover meninggal dunia dalam bencana ini. Saudara mengatakan perempuan berusia 50 tahun itu berusaha menyelamatkan anjing-anjing yang ia rawat di tempat penampungan.

Foto-foto yang ditunjukan Selandia Baru dan Australia memperlihatkan debu tebal membungkus Kepulauan Tonga. Bandara utama kepulauan tersebut, Fua’amotu International Airport tidak rusak tapi kabut menyulitkan operasi penerbangan sehingga menunda bantuan internasional masuk.

OCHA mengatakan pemerintah Tonga mengatakan landasan pacu dibersihkan dengan manual. Paling cepat akan dibuka pada Rabu (19/1/2022) besok.

OCHA mengatakan masyarakat di barat pulau utama Tongatapu dievakuasi karena daerah mereka mengalami "kerusakan berat". Sementara melalui siaran televisi pemerintah memperingatkan kenaikan harga karena kelangkaan pasokan.

Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan pandangan lebih dekat dari gunung berapi Hunga Tonga Hunga Haapai di Tonga pada 6 Januari 2022, sebelum letusan gunung berapi bawah laut yang besar. - (Gambar satelit © 2022 Maxar Technologies via )

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pesawat C-130 dari Australia dapat mengirimkan bantuan kemanusiaan termasuk air besih. Sementara HMAS Adelaide yang butuh lima hari untuk tiba di Tonga siap membawa tim teknis dan medis dan bantuan helikopter.

Jepang mengatakan berharap dapat membantu dengan cepat dan akan membahasnya dengan negara lain di kawasan seperti Australia dan Selandia Baru.

"Dampaknya tidak hanya genangan, tetapi volume abu yang luar biasa yang menutupi semuanya, tentu saja masalah komunikasi membuatnya menjadi sangat sulit," kata Payne.

Menurut para ilmuwan letusan ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada terumbu karang, garis pantai, industri perikanan di wilayah tersebut dan menyebabkan hujan asam.

Selandia Baru mengatakan perusahaan jaringan telepon seluler internasional Digicel telah menyiapkan sistem sementara di pulau utama menggunakan parabola Universitas Pasifik Selatan.

Bank ANZ mengatakan cabang mereka di Nuk'alofa telah dibuka kembali untuk layanan terbatas walaupun air bersih dan komunikasi masih menjadi tantangan utama. Komunikasi di kepulauan masih terputus sejak erupsi yang merusak kabel bawah laut.

 

Seniman dan aktivis asal Tonga yang bermukim di Australia, Seini Taumoepeau mengatakan yang paling ditakutkan adalah tidak dapat bertemu keluarga lagi. "Sejak sebelum tsunami benar-benar menghantam kami sudah mengontak semua orang dari Tonga, sejak gunung berapi meletus, dan kemudian semuanya jadi gelap," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler