Pemkab Bantul Ajak Masyarakat Sukseskan Vaksinasi Penguat
Semua pihak harus kembali menggiatkan pemakaian masker.
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak masyarakat di daerah itu untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dosis tiga atau penguat yang sudah diluncurkan pemerintah sebagai upaya menangkal penularan virus corona.
"Upaya agar penularan tidak makin meluas, salah satunya vaksin penguat, untuk meningkatkan imunitas, vaksinasi dosis tiga ini sudah kami umumkan, buka layanan itu, mari sukseskan vaksinasi ketiga ini," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa (18/1/2022).
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi penguat bagi kekebalan komunal di Bantul sudah diluncurkan sejak Senin (17/1), sehingga di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit saat ini sudah dapat memberikan layanan tersebut bagi masyarakat. "Dan lurah-lurah saat ini sudah mendata kembali di masyarakat. Ini langkah yang ditempuh oleh pemerintah," katanya.
Bupati mengatakan upaya lainnya adalah semua pihak harus kembali menggiatkan pemakaian masker, karena dengan landainya pandemi COVID-19 saat ini, persepsi publik pandemi itu selesai, sehingga mereka menjadi kendor di dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kami juga diamanati untuk melakukan pemulihan ekonomi, kalau kamilakukan pengetatan-pengetatan kembali, maka akan berdampak pada pembangunan ekonomi, sehingga yang paling penting saat ini masker, harus dipakai di mana saja, utamanya saat berkerumun dengan orang lain," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, kasus konfirmasi dalam sehari terakhir tercatat tiga orang, sehingga total kasus positif di daerah itu hingga Selasa (18/1) menjadi 57.434 orang.
Kemudian kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh tidak ada tambahan, sehingga total angka kesembuhan di Bantul hingga periode yang sama masih tercatat 55.850 orang. Begitu juga dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal tercatat tidak ada laporan kasus baru, sehingga total kasus kematian di Bantul tetap berjumlah 1.569 orang.
Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina untuk proses penyembuhan di Bantul masih 15 orang.