1,4 Juta Vaksin Donasi Belanda dan Jepang Tiba di Tanah Air

Indonesia menargetkan capaian vaksinasi 70 persen sebelum perhelatan G20.

Antara/Fauzan
Indonesia kembali kedatangan vaksin sebagai salah satu upaya menghadapi pandemi COVID-19 pada Rabu (19/1/2022).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali kedatangan vaksin sebagai salah satu upaya menghadapi pandemi Covid-19 pada Rabu (19/1/2022). Vaksin dalam tahap kedatangan ke-198 dan 199 ini merupakan donasi dari Pemerintah Belanda dan Jepang.

Baca Juga


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, vaksin yang tiba dalam tahap ke-198 berjumlah 228.800 dosis pada pukul 15.45 WIB yang merupakan dukungan Pemerintah Belanda melalui COVAX atau Covid-19 Vaccines Global Access, sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin Covid-19.

Menlu Retno menjelaskan, donasi ini merupakan pengiriman ke-10 dukungan vaksin dari Pemerintah Belanda. Dengan ketibaan vaksin hari ini, Indonesia telah menerima sejumlah 6.047.400 dosis vaksin dari Belanda. "Dukungan ini bukti solidaritas yang kuat dari Belanda bagi program vaksinasi Indonesia," ujar Menlu Retno, Rabu (19/1/2022).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, pada tahap ke-199, lanjut Usman, vaksin yang tiba berjumlah 1.175.800 dosis merupakan donasi dari pemerintah Jepang. Sehingga total vaksin yang tiba pada Selasa ini 1,4 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Dia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih Pemerintah Indonesia kepada COVAX dan juga pemerintah Jepang yang terus mendukung Indonesia dalam menangani Covid-19. Di antaranya dengan memberi dukungan vaksin.

Usman menjelaskan, hibah vaksin dari Pemerintah Jepang ini merupakan bagian dari komitmen Jepang untuk memberikan 2,72 juta dosis vaksin tambahan bagi Indonesia. Sebelumnya, pada 2021, Jepang telah memberikan sekitar 4,15 juta dosis vaksin kepada Indonesia.

"Hal ini membuktikan eratnya hubungan kedua negara, serta besarnya komitmen bersama untuk menangani pandemi Covid-19, khususnya di kawasan Asia," katanya.

Usman menambahkan, Indonesia sebagai tuan rumah G20 pada 2022 ini, menyatakan akan mengejar target setidaknya 70 persen penduduknya telah divaksinasi pada tahun ini. Untuk itu, ketersediaan vaksin sangatlah penting. Terlebih saat ini, kebutuhan vaksin juga bertambah seiring pemberian vaksin booster gratis dan berjalannya program vaksinasi untuk anak.

 

 

"Meski kebutuhan meningkat, pemerintah berkomitmen untuk memastikan adanya ketersediaan vaksin bagi masyarakat," tegas Usman.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah telah dan terus menempuh jalur diplomasi, baik bilateral maupun multilateral. Menurut Usman, seluruh vaksin yang datang tersebut adalah bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan vaksin bagi masyarakat. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat kebutuhan vaksin juga sangat banyak.

"Karenanya, sejak awal, Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk bisa secara cepat dan lancar mendapatkan akses vaksin," katanya.

Terkait penyebaran varian Omicron, Usman berpendapat perlu optimalisasi kerja sama dengan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait menjadi salah satu kunci dalam pencegahan dan pengendalian varian tersebut di Tanah Air.

Di lain sisi Usman pun memastikan, pemerintah terus bekerja keras agar Indonesia segera pulih dan bangkit dari COVID-19, termasuk varian baru Omicron. Ancaman Varian Omicron membutuhkan respons cepat agar penularan berkelanjutan dapat segera dicegah.

 

"Dengan kerja sama yang optimal, Pemerintah optimistis Indonesia segera keluar dari krisis COVID-19," ujar Usman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler