Pasien Covid-19 di Purbalingga Bertambah Satu Orang
Saat ini kasus Covid-19 aktif di Purbalingga mencapai empat pasien
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di daerah tersebut pada hari ini (19/1/2022) bertambah satu orang. Dengan demikian kasus aktif ada empat pasien.
"Pada hari sebelumnya terdapat tiga kasus aktif. Hari ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah satu orang sehingga jumlahnya menjadi empat kasus aktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto di Purbalingga, Rabu.
Dia menambahkan total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah ini sejak awal penanganan hingga saat ini 18.450 orang. Dari jumlah tersebut, 17.310 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.136 meninggal dunia, serta tiga orang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan satu orang isolasi mandiri.
Menurut Jusi, masih adanya penambahan kasus baru menunjukkan ancaman Covid-19 di wilayah setempat belum berakhir. Dengan demikian dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus. "Kami kembali mengingatkan masyarakat di Purbalingga bahwa pandemi belum berakhir, mari tetap patuhi protokol kesehatan," katanya.
Terkait dengan hal itu Pemkab Purbalingga akan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta mengikuti anjuran untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik dan juga menghindari kerumunan. Dia mengingatkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi untuk segera mendaftarkan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Kami mengajak masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bagi yang belum mendapatkan vaksin diharapkan segera mendaftarkan diri ke puskesmas yang terdekat dari domisili masing-masing," terang Jusi.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan seluruh warga di wilayah setempat untuk terus memperkuat penerapan protokol kesehatan. "Sehubungan dengan pandemi yang belum berakhir ditambah adanya varian baru Covid-19 yakni Omicron tentunya menjadi kewaspadaan semua pihak untuk memperkuat protokol kesehatan," katanya.