Pemda DIY Dukung Jogja Volkswagen Festival 2022 di Prambanan
JVWF merupakan agenda rutin yang dihelat dua tahun sekali oleh Volkswagen Club Yogya.
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung penyelenggaraan Jogja Volkswagen Festival (JVWF) kelima yang akan berlangsung di area Candi Prambanan pada 16-17 Juli 2022.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyambut baik rencana JVWF 2022 dengan meminta panitia penyelenggara tetap memperhatikan protokol kesehatan mulai pembatasan jumlah pengunjung, penyesuaian bentuk kegiatan, dan memanfaatkan venue yang terbuka.
"Yang penting itu event tetap terlaksana. Kemudian kita mencoba taat prokes sehingga harapannya bisa juga menjadi contoh bagaimana penyelenggaraan event di tengah pandemi," kata Paku Alam X seusia menerima kunjungan panitia JVWF 2022, Kamis (20/1/2022).
Mengingat kegiatan JVWF telah mendunia, Paku Alam berharap informasi penyelenggaraan tahun ini tetap disampaikan kepada peserta dari luar negeri baik komunitas-komunitas Volkswagen maupun perorangan.
Ia juga berharap JVWF tetap merangkul seluruh anggota komunitas dan pecinta, termasuk para pemula sehingga mampu mendukung keberlanjutan kegiatan hingga generasi berikutnya. "Event ini tetap ada, terinisiasi, dan yang paling penting harus terinformasi," ujar Sri Paduka.
JVWF merupakan agenda rutin yang dihelat dua tahun sekali oleh Volkswagen Club Yogyakarta dengan tujuan mewadahi ketertarikan berbagai kalangan terhadap produk-poduk Volkswagen, salah satunya melalui pameran atau display mobil Volkswagen.
Ketua Umum Volkswagen Club Yogyakarta Ahmad Arief Haryo Tricahyono menjelaskan bahwa JVWF tidak lagi diselenggarakan di JEC seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi diselenggarakan di tempat terbuka, yaitu di area Candi Prambanan.
"Selain menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19, Prambanan dipilih karena sesuai dengan tema Go Green yang diusung oleh Panitia, yaitu berwisata di alam," kata dia.
Head Manager JVWF 2022 Sumartoyo menambahkan bahwa pelaksanaan JVWF 2022 akan dilaksanakan dengan sistem hybrid, yaitu bauran offline dan online. Meski begitu, penyelenggaraan kegiatan offline tidak hanya terkumpul di satu tempat.
Menurut dia, kegiatan akan terbagi dalam tujuh zona dengan batasan maksimal 150 orang dalam satu zona. Panitia, kata Sumartoyo, juga memberlakukan protokol kesehatan ketat, di antaranya CHSE, swab antigen di lokasi festival, dan pengunjung harus sudah menerima vaksin kedua.