Indonesia Ekspor Kopi Berlabel Halal Senilai Rp 24,3 Miliar ke Oman
Ekspor kopi berlabel halal merupakan komitmen MES dengan BI dan pelaku industri
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan Bank Indonesia, Kadin, dan pelaku industri melakukan ekspor halal komoditas kopi ke Oman senilai Rp 24,3 miliar. Pengiriman tahap pertama senilai Rp 1,6 miliar akan jadi ekspor halal pertama di bawah kepemimpinan MES.
Sekretaris Jenderal MES, Iggi H Achsien menyampaikan, pengiriman tersebut termasuk dalam kontrak ekspor senilai 1,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 24,3 miliar dalam satu tahun. Ini komitmen MES untuk fokus menggerakkan industri halal dalam negeri yang orientasi ekspor.
"Ini menjadi awalan yang diharapkan terus bergulir ke depannya karena salah satu fokus MES saat ini adalah meningkatkan ekspor produk-produk halal asal Indonesia," kata Iggi saat seremonial di Kopi Merah Putih, Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Ia menyampaikan, pada kepemimpinan MES periode kali ini telah dibentuk khusus Komite Ekspor Halal untuk tujuan tersebut. MES mengerahkan seluruh jaringan yang ada di dalam dan luar negeri, termasuk di 29 provinsi dan 16 perwakilan MES luar negeri.
Iggi menambahkan, saat ini MES terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menjajaki ekspor produk halal di negara lain. Seperti dengan Rusia, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.
"Ke depan kita ada penjajakan lagi, sekarang sudah dengan Rusia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan juga yang mereka minta kita bantu dalam urusan sertifikasi halal produknya," kata dia.
Menurut Iggi, cukup banyak permintaan yang berpotensi sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. Ekspor perdana pada komoditas kopi kali ini diharap tidak hanya menjadi pintu gerbang bagi ekspor-ekspor lain, tapi juga penguatan hubungan kerja sama bilateral.
Direktur PT Geber Ekspor Indonesia yang juga anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Amalia Jayanti Abdullah menyampaikan, permintaan ekspor kopi dari Oman cukup tinggi. Pada pengiriman perdana kali ini, Indonesia mengirimkan kebutuhan sebesar 36 ton kopi jenis Robusta.
"Kopi Indonesia sangat diminati di Oman, namun selama ini selalu lewat negara ketiga, kali ini langsung," katanya.
Selain kopi, ekspor yang paling diminati juga untuk produk rempah-rempah. Amalia menyampaikan, penjajakan perdagangan dengan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhannya.
Menurut dia, Indonesia belum melakukan hubungan kerja sama perdagangan dengan banyak negara-negara GCC. Hingga saat ini, penjajakan prospektif selain dengan Oman juga telah dilakukan dengan Uni Emirat Arab setelah adanya perjanjian IUAE-CEPA Uni Emirat Arab.
"Ke depan kita juga usahakan ada IUAE-CEPA dengan GCC sehingga potensinya bisa lebih besar," katanya yang juga Komisioner untuk Kesultanan Oman Komite Bilateral untuk GCC.
Aktivitas ekspor produk halal dalam negeri terus didorong sebagai bagian dari prioritas utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Timur Tengah adalah potensi bagi ekspor produk halal dalam negeri yang sedang serius digarap.