Serapan Beras Petani Lampung Naik 20 Persen

Cadangan beras saat ini 24 ribu ton yang tersebar di 12 gudang Bulog

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi panen padi
Rep: Mursalin yasland Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Lampung akan menyerap beras dari petani sebanyak 100 ribu ton lebih pada tahun ini atau naik 20 persen dari tahun lalu. Sedangkan cadangan beras di Lampung hingga menjelang Lebaran nanti,  sudah tersedia 24 ribu ton beras.

Baca Juga


Menurut Kepala Perum Bulog Divre Lampung Etik Yulianti, target penyerapan beras petani tahun ini 100 ribu ton, lebih dari target produksi gabah kering giling 56.787 ton. “Naik sekitar 20 persen dari 2021,” kata Etik Yulianti di Bandar Lampung, Jumat (21/1/2022).

Dia mengatakan, cadangan beras saat ini 24 ribu ton yang tersebar di 12 gudang Bulog di berbagai kabupaten/kota di Lampung. Seperti Gudang di Liwa, Bahuga, Palas, Kalianda, Lampung Tengah, dan di Kota Bandar Lampung. Gudang tersebut juga siap menampung beras petani mencapai 50 ribu ton pada panen tahun ini kisaran Maret dan April 2022.

Bulog Divre Lampung menyatakan, stok beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung selama enam sampai tujuh bulan ke depan. Selain stok lokal aman, Bulog Lampung juga akan memasok beras ke daerah defisit sesuai program gubernur, seperti ke Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, rata-rata harga gabah tingkat petani dan penggilingan mengalami kenaikan pada Desember 2021. Kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dari Rp 4.433,82 per kg menjadi Rp 4.763,89 per kg, sedangkan tingkat penggilingan naik dari Rp 4.552,94 per kg menjadi Rp 4.872,22 per kg.

Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan, kenaikan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 7,44 persen dan di tingkat penggilingan naik 7,01 persen. “Selama Desember 2021, pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung naik hampir di seluruh kecamatan sampel,” kata  Endang Retno.

BPS Lampung melakukan observasi harga GKP selama Desember 2021, di Kabupaten Lampung Tengah 15 observasi (33,33 persen), Kabupaten Lampung Selatan 14 observasi (31,11 persen), Kabupaten Lampung Timur sebanyak 10 observasi (22,22 persen), dan Kabupaten Pringsewu 6 observasi (13,34 persen).

BPS Lampung memantau, selama Desember 2021, harga beras tertinggi di tingkat penggilingan Rp 10 ribu per kg kualitas premium jenis beras Ciherang di Punggur, Lampung Tengah, dan di Talangpadang dan Pugung dalam Kabupaten Tanggamus.

Harga beras terendah yang diperjual belikan bulan lalu mencapai Rp 8.000 per kg beras kualitas medium jenis Muncul di Jatiagung, Lampung Selatan. Mutu beras yang diperjualbelikan lebih rendah dari bulan sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler