Gempa Bumi 6,6 SR Mengguncang Jepang
Menurut pihak berwenang guncangan gempa melukai 13 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gempa bumi berkekuatan 6,6 SR mengguncang Jepang barat daya pada Sabtu (22/1), pagi. Guncangan itu, menurut pihak berwenang dan laporan media lokal, melukai 13 orang.
Laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan, hingga saat ini tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa melanda dengan pusat gempa sedalam 45 km pada pukul 01.08 pagi waktu setempat di lepas pantai Kyushu. Wilayah ini merupakan pulau paling selatan dari empat pulau utama di Jepang.
JMA menyatakan, gempa tersebut menyebabkan guncangan di prefektur Oita dan Miyazaki yang diukur 5+ pada skala intensitas seismik Jepang, yang memiliki maksimum 7. Atas guncangan itu, sebanyak 13 orang terluka di daerah terdekat, termasuk dua orang berusia 80-an tahun yang terluka parah, lapor surat kabar Yomiuri, mengutip pihak berwenang setempat.
"Dulu, gempa kuat 10 persen hingga 20 persen diikuti gempa dengan tingkat yang sama, jadi waspadai gempa lain dengan skala intensitas hingga 5+ di wilayah yang mengalami guncangan besar, selama sekitar satu minggu,” kata JMA dalam sebuah pernyataan.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan, beberapa laporan kerusakan bangunan, pipa air, dan jalan telah dikonfirmasi. Selain itu, menurut Nuclear Regulation Authority, tidak ada kelainan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir Ikata yang dioperasikan oleh Shikoku Electric Power atau pembangkit Sendai yang dioperasikan oleh Kyushu Electric Power di Jepang selatan.