Banjir Cirebon, 200 Warga Dievakuasi ke Balai Desa
Perlu langkah konkret untuk menangani banjir di Kecamatan Waled yang bersifat tahunan dan kerap terjadi setiap musim hujan.
CIREBON -- Sebanyak 200 warga sempat dievakuasi ke Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, akibat banjir yang melanda wilayah tersebut, Jumat (21/1/2022) - Sabtu (22/1/2022). Banjir tersebut diakibatkan oleh meluapnya sungai Ciberes setelah hujan lebat mengguyur dengan durasi yang lama.
Selain Desa Gunungsari, banjir juga merendam Desa Mekarsari dan Ciuyah. Ketinggian banjir di ketiga desa itu mencapai 15 - 150 cm.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, meninjau langsung lokasi banjir di Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari, yang terdampak banjir cukup parah.
Pihaknya memastikan seluruh warga terdampak banjir di Kecamatan Waled telah ditangani oleh petugas gabungan dari mulai TNI, Polri, BPBD, dan lainnya. Selain itu, dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
''Kami sudah meninjau Balai Desa Gunungsari yang dijadikan lokasi pengungsian warga terdampak banjir. Alhamdulillah, seluruh warga yang menjadi korban banjir sudah ditangani dengan maksimal,'' kata Arif.
Arif mengatakan, sebanyak 200 warga sempat dievakuasi ke Balai Desa Gunungsari karena rumahnya terendam banjir cukup parah pada Jumat malam. Namun, saat ini hanya tersisa 80 orang yang masih mengungsi di balai desa tersebut.
Sedangkan 120 warga yang mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing.
Arif memastikan, dapur umum telah didirikan untuk membantu warga yang terdampak banjir.
''Posko siaga ini sifatnya darurat tapi kami pastikan penanganannya maksimal,'' tegas Arif.
Arif menambahkan, pihaknya juga menyiagakan personel dan perahu karet untuk mengantisipasi banjir susulan sehingga proses evakuasi lebih cepat. Meski berharap kondisi itu tak sampai terjadi, namun langkah antisipasi harus disiapkan untuk penanganan dalam situasi terburuk.
Sementara itu, dari hasil asesmen sementara, diketahui penyebab banjir adalah penyempitan aliran Sungai Ciberes. Sehingga saat hujan deras dan ditambah meningkatnya debit air dari daerah hulu, sungai akan meluap dan merendam permukiman warga.
Arif menilai, perlu langkah konkret untuk menangani banjir di Kecamatan Waled yang bersifat tahunan dan kerap terjadi setiap musim hujan tersebut.
"Hal ini perlu dievaluasi agar program normalisasi sungai, seperti pengerukan, dapat dilaksanakan di Sungai Ciberes. Kami akan mengkoordinasikannya dengan berbagai pihak dari mulai pemda dan lainnya untuk mengatasi banjir ini dari daerah hulunya,'' tandas Arif. N lilis sri handayani