Muatan Penumpang Biskita Transpakuan pada 2021 Terhitung Cukup Tinggi
Biskita Transpakuan telah melayani warga Bogor sejak 2 November 2021 di empat koridor
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebanyak 49 unit Biskita Transpakuan telah melayani warga Kota Bogor sejak 2 November 2021 pada empat koridor. Data evaluasi menunjukkan pada 2021 layanan Biskita Transpakuan sangat diminati masyarakat Bogor.
Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Rahardjo, mengadakan hal itu ditandai dengan tingginya load factor atau muatan penumpang pada setiap koridor layanan tersebut.
Pertama, pada Koridor 5 Stasiun Bogor-Terminal Ciparigi yang diluncurkan pertama kali, secara keseluruhan telah melayani penumpang sebanyak 163.594 orang.
“Pada koridor ini load factor mencapai angka 69 persen. Sementara untuk Koridor 6 rute Parung Banteng-Air Mancur tercatat melayani penumpang sebanyak 81.978 orang dengan load factor sekitar 52 persen,” kata Budi, Senin (24/1/2022).
Selanjutnya, sambung Budi, untuk Koridor 2 rute Terminal Bubulak-Cidangiang secara keseluruhan telah dimanfaatkan sebanyak 33.433 penumpang. Pada koridor ini, sepanjang pengoperasiannya pada 2021 mencapai load factor sebesar 65 persen.
Adapun total penumpang pada koridor dengan rute terpanjang, yakni Koridor 1 rute Terminal Bubulak hingga Ciawi, jumlah penumpangnya mencapai 55.799 orang. Budi memaparkan, koridor ini memiliki load factor tertinggi di antara semua koridor, yaitu sebesar 119 persen.
“Secara keseluruhan jumlah penumpang Biskita Transpakuan sejak 2 November hingga 31 Desember 2021 di empat koridor yang telah beroperasi telah melayani 334.804 penumpang dengan load factor mencapai rata-rata 68 persen,” papar Budi.
Diketahui, layanan Biskita Transpakuan di Kota Bogor merupakan bagian dari program subsidi pengembangan angkutan umum massal perkotaan dari Pemerintah Pusat untuk wilayah Bodetabek.
Subsidi diberikan dalam bentuk skema Buy The Service (BTS) guna penyelenggaraan layanan angkutan umum massal perkotaan berbasis Bus Rapid Transi (BRT) menggantikan angkutan umum perkotaan konvensional.