Relokasi PKL Malioboro Dukung Sumbu Filosofi Yogyakarta Menjadi Warisan Dunia
Aset di depan toko yang digunakan PKL akan dikembalikan sebagai ruang publik
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut, relokasi pedagang kaki lima (PKL) dilakukan untuk mendukung upaya dalam mewujudkan Sumbu Filosofi Yogyakarta menjadi warisan budaya dunia. Sumbu Filosofi termasuk di dalamnya Malioboro pun sudah didaftarkan ke Unesco untuk menjadi salah satu warisan budaya dunia.
Dalam mendukung upaya tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pihaknya akan mengembalikan aset milik toko yang selama ini digunakan oleh PKL di sepanjang trotoar Malioboro. Namun, kata Sultan, aset tersebut tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat usaha baru setelah PKL direlokasi.
Dengan begitu, aset yang ada di depan toko di Malioboro tetap menjadi ruang publik. Pemda DIY sudah membulatkan keputusan untuk tetap melakukan relokasi di awal Februari 2022.
"Aset mereka (pemilik toko) yang lima meter itu, yang berfungsi untuk pejalan kaki (yang) dipakai teman-teman PKL akan saya serahkan kembali dengan catatan itu tetap menjadi ruang publik pejalan kaki. Tapi jangan nanti disitu tokonya malah menggunakan untuk jualan, ya jangan," kata Sultan saat Wilujengan Teras Malioboro, Yogyakarta, Rabu (26/1).
Sultan menuturkan, Unesco akan melakukan verifikasi pada Juni 2022 mendatang. Dengan dikembalikannya aset tersebut kepada pemilik toko, maka tidak akan menjadi temuan yang dapat mempersulit kawasan Sumbu Filosofi untuk didaftarkan sebagai warisan budaya dunia.
"Kalau nanti saya mengeluarkan keputusan gubernur untuk bekerja sama dengna Unesco, saya tidak melanggar hukum. Kalau saya tidak mengatur seperti ini, berarti secara tidak langsung saya ikut melanggar karena mengeluarkan keputusan tapi sebagian asetnya bukan aset pemda, saya hindari itu," ujarnya.
Ia juga menegaskan tidak ada lagi PKL yang berjualan di sepanjang trotoar Malioboro setelah proses relokasi dilakukan. PKL yang direlokasi akan ditempatkan di dua lokasi baru yakni Teras Malioboro 1 (eks Gedung Bioskop Indra) dan Malioboro 2 (eks Gedung Dinas Pariwisata DIY).
Total PKL yang akan direlokasi mencapai 1.838 PKL. Di Teras Malioboro 1 dapat menampung lebih dari 800 PKL dan di Teras Malioboro 2 dapat menampung sekitar seribu lebih PKL."Kami juga sepakat, otomatis akan mengeluarkan keputusan yang akan baru kita design bagaimana dengan PKL pindah di Teras Malioboro 1 maupun Teras Malioboro 2 tidak boleh lagi ada PKL yang jualan di sepanjang Malioboro. Kalau nanti boleh, kasihan mereka yang pindah," kata Sultan.