Pohon Tumbuh 'Berangkulan' di Jambi, Bisa Jadi Wisata Baru
Ada tiga pohon beda jenis yang tumbuh "berangkulan" dan menyatu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sejumlah pohon tumbuh unik di Percandian Muara Jambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Dibilang unik karena meski pohon tersebut terdiri atas dua jenis yang berbeda, namun bisa menyatu seperti berangkulan sehingga menjadi daya tarik baru kawasan wisata situs budaya itu.
"Iya ada beberapa pohon yang tumbuh seperti berangkulan, usianya mungkin sudah puluhan tahun. Tumbuh di beberapa titik di Percandian Muara Jambi," kata Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Agus Widiatmoko, di Jambi, Senin (31/1/2022).
Sedikitnya ada tiga pohon beda jenis yang tumbuh "berangkulan" dan menyatu sehingga tampak salah satunya terbenam seperti dirangkul batang lainnya yang dominan. Sekilas pohon tersebut seperti tumbuh biasa, namun bila diamati lebih saksama ternyata memiliki perbedaan dibandingkan pohon-pohon lainnya yang tumbuh di sana.
Ketiga pohon unik itu salah satunya tumbuh di depan Candi Tinggi Percandian Muara Jambi. Pohon duku merangkul pohon beringin. Meski pohon beringin terlihat seperti bekas ditebang sebagian, namun masih tumbuh dominan bahkan di bagian batang atasnya mengalahkan rimbunnya pohon duku.
Pohon tersebut di pinggir jalan yang biasa dilintasi pengunjung di depan Candi Tinggi. Sekitar 50 meter dari lokasi itu, ada juga pohon "berangkulan" lainnya, yakni pohon beringin merangkul pohon durian.
Kulit atau menyerupai batang dari pohon beringin melilit atau merambat pohon durian dan tumbuh bersaing di bagian atasnya. Sekilas pohon beringin itu seperti pohon benalu di inangnya. Sedangkan yang satu lagi lebih ekstrem, pohon durian merangkul pohon sejenis beringin. Bahkan batang pohon beringin seakan menyatu di bagian dalam pohon durian itu yang "terbalut" kulit dan kayu Durian. Sementara bagian pohon beringin tampak ada di bagian dalamnya, tak berdaya untuk lepas dari pohon durian di sana.
Kedua pohon itu tumbuh subur dengan batang dan daun masing-masing yang rindang. "Ke depannya bisa menjadi daya tarik juga, bisa juga untuk penelitian, atau minimal jadi bahan pelajaran para siswa yang berkunjung ke Percandian Muara Jambi ini," kata Agus.
Di tengah pembenahan kawasan percandian itu, pihak BPCB Jambi tetap mempertahankan pohon-pohon tua di kawasan candi itu dengan tetap menjaga kondisinya sehingga tidak mengganggu estetika kawasan wisata situs budaya itu. Sementara itu peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Desy Nofriati menyebutkan fenomena batang pohon menyatu seperti yang terjadi di beberapa pohon di Percandian Muara Jambi itu termasuk pohon epifit.
"Dalam artian tanaman atau tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain tampa merugikan tanaman inangnya," kata Desy Nofriati.