Menlu Aljazair: Proses Damaikan Faksi-Faksi Palestina Dimulai
Aljazair komit fasilitasi rekonsiliasi faksi-faksi Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra membeberkan, proses untuk mendamaikan faksi-faksi Palestina telah dimulai. Aljazair pada bulan lalu menyampaikan akan menjadi tuan rumah pembicaraan antar-Palestina.
"Perjalanan menuju rekonsiliasi Palestina telah dimulai dan Aljazair memiliki pengalaman panjang dalam menyatukan orang-orang Palestina," katanya dalam konferensi pers di Kuwait, Senin (31/1) waktu setempat, seperti dilansir Asharq Al-Awsat.
Negara-negara Arab juga telah berupaya melakukan hal yang sama namun berakhir sia-sia. Di antara negara Arab itu ialah Mesir, Arab Saudi, dan Qatar. Tujuannya adalah mendamaikan faksi nasionalis Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan saingannya, Hamas.
Selama ini Hamas dikenal sebagai gerakan Islam bersenjata yang menentang setiap negosiasi dengan Israel. Akibat adanya faksi-faksi Palestina, tidak ada pemilihan umum Palestina yang diadakan selama 16 tahun.
Awal Desember 2021 lalu, Aljazair Presiden Aljazair Abdelmajid Tebboune menyambut kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke negaranya. Selain hubungan bilateral, mereka turut membahas isu perjuangan kemerdekaan Palestina.
Dalam pertemuan itu, Tebboune mengatakan negaranya akan memberikan hibah senilai 100 juta dolar AS ke Palestina. Saat itu dia juga menyampaikan Aljazair akan segera menjadi tuan rumah pertemuan faksi-faksi Palestina.
Aljazair, di bawah pemerintahan Tebboune, teguh mempertahankan dukungan kepada Palestina. Dalam sebuah wawancara dengan majalah mingguan Prancis Le Point Juni lalu, dia menegaskan tak akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel.
"(Kami) tidak akan melakukannya (normalisasi) selama tidak ada negara Palestina," ujar tokoh berusia 75 tahun itu.