Tim UMS Bantu Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Ecobrick 

Sisa bahan kerajinan tas dopet bunga dan lainnya bisa dijadikan menjadi Ecobrick.

dok. Humas UMS
Tim Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan kegiatan daur ulang sampah plastik menjadi Ecobrick di Desa Wisata Edukasi Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Rep: Binti Sholikah Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan kegiatan daur ulang sampah plastik menjadi Ecobrick di Desa Wisata Edukasi Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.


Kegiatan itu berupa program pengabdian masyarakat persyarikatan/Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)/Desa Binaan (P2AD) yang mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengelolaan Sampah Plastik melalui Ecobrick menuju Desa Wisata Edukasi" dengan melibatkan ibu-ibu Aisyiyah dan PKK sebagai mitra.

Kegiatan berlangsung beberapa waktu lalu yang dihadiri oleh Kepala Desa Ngrombo, LLHPB Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Sukoharjo, tim P2AD, dan mahasiswa PGSD UMS.

Kepala Desa Ngrombo, Sri Partini, mengungkapkan sisa-sisa sampah plastik yang sebagian sudah diolah menjadi kerajinan tas, dompet, bunga, dan yang lainnya masih bisa dimanfaatkan menjadi Ecobrick. Tim UMS akan membekali ibu-ibu di desanya agar dapat mengoptimalkan kreativitas untuk menjadikan Desa Ngrombo sebagai desa wisata edukasi dan sebagai wisata industri gitar.

"Sisa sisa dari bahan kerajinan tas dopet bunga dan lainnya bisa dijadikan menjadi Ecobrick agar dapat memaksimalkan kreativitas warga Desa Ngrombo sebagai desa wisata edukasi," kata Sri Partini seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (1/2).

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mitra terkait pengelolaan sampah plastik melalui ecobrick yaitu membuat sampah plastik menjadi batu bata. Selama ini sisa sisa kerajinan warga yang memanfaatkan plastik bekas masih menyisakan limbah.

Ketua Tim sekaligus Ketua P2AD, Anatri Desstya, menjelaskan alasan kegiatan ini dilakukan di Desa Ngrombo, karena masyarakat terutama kaum ibu sangat tinggi kreativitasnya dalam mengelola sampah plastik menuju desa wisata edukasi.

Setiap kelompok bersama warga didampingi oleh tim dosen yakni Yulia Maftuhah Hidayati, Rezania Asyfira, Murfiah Dewi Wulandari, Arief Cahyo Utomo, dan Fitri Puji Rahmawati serta dibantu sejumlah mahasiswa PGSD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler