PKL Malioboro Merasa Lebih Nyaman Tempati Lapak Baru
Pembeli juga diarahkan untuk masuk ke Teras Malioboro.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah sempat merasa pesimistis dan ragu untuk direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan 2, kini pedagang kaki lima di Malioboro merasa lebih nyaman berjualan di lokasi baru.
“Awalnya selalu berpikiran negatif pada rencana penataan ini. Ada banyak hal yang membuat saya ragu. Tetapi setelah pindah, saya merasa lebih nyaman,” kata Puji Rahayu, salah satu pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang ditempatkan di Teras Malioboro 2 Yogyakarta, Rabu (2/2/2022).
Menurut dia, lokasi penempatan tidak lagi terganggu pejalan kaki yang berlalu lalang sehingga pembeli bisa memilih berbagai jenis oleh-oleh yang dijual dengan lebih nyaman meskipun ukuran lapak yang ditempati tidak terlalu luas.
“Pembeli juga diarahkan untuk masuk ke Teras Malioboro. Jadi kondisi di sini tidak sepi. Saya bahkan sudah dapat ‘penglaris’ Rp 500 ribu,” katanya.
Puji yang menjual berbagai baju dan kaos untuk souvenir tersebut mulai berjualan di Teras Malioboro 1 pada Selasa (1/2). “Saya sengaja buka bertepatan dengan tanggal merah karena biasanya Malioboro menjadi lebih ramai. Dan benar, banyak pembeli yang datang,” katanya.
Sementara itu, Putra yang juga PKL Malioboro menyebut sudah mulai berjualan di Teras Malioboro 2 sejak Selasa (1/2) malam.
“Karena sudah ada aturan untuk penataan, maka mau tidak mau ya harus pindah ke sini. Beberapa pedagang belum buka karena masih dalam proses ‘loading’ barang,” ujarnya.
Wisatawan yang berbelanja di Teras Malioboro 2 mengatakan penataan PKL menjadikan lokasi berjualan terlihat lebih rapi.
“Jadi lebih rapi, tertata, dan nyaman,” kata Bunga, wisatawan asal Jakarta yang datang untuk membeli oleh-oleh.
Sekitar 1.800 PKL Malioboro ditata dan ditempatkan di dua lokasi yang berbeda. Proses relokasi pedagang ditargetkan dapat diselesaikan pada 7 Februari dan mulai 8 Februari kondisi Malioboro sudah bersih dari PKL.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, selama sepekan ini akan menghilangkan kebijakan bebas kendaraan bermotor di Malioboro yang biasanya berlaku pukul 18.00-21.00 WIB.
“Jam bebas kendaraan akan ditiadakan selama sepekan. Begitu juga dengan skuter listrik juga dihentikan sementara sembari dilakukan penataan,” katanya.
Setelah PKL menempati lokasi baru, Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan perbaikan fasilitas di sepanjang pedestrian Malioboro, seperti merapikan kabel listrik termasuk perbaikan wastafel.