Trump Kembali Ultimatum Warga Gaza dengan Kematian 

Ancaman Trump dilayangkan di sela kabar soal pembicaraan AS dan Hamas.

AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump berbicara kepada wartawan saat menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih, Jumat, 31 Januari 2025, di Washington. Trump akan memberlakukan tarif tinggi pada Uni Eropa, Meksiko, Kanada, dan China.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali main ancam terkait situasi di Jalur Gaza. Ancaman keras yang ia lontarkan lewat media sosial itu bersamaan dengan terungkapnya kabar bahwa AS sedang berunding secara rahasia dengan kelompok Hamas.

Baca Juga


Dalam ancamannya, Trump kembali meminta Hamas untuk segera membebaskan semua tawanan yang masih berada di wilayah tersebut, atau menghadapi “neraka”. Trump telah berulang kali melontarkan ancaman tersebut sebelumnya. 

Dalam postingan baru di platform media sosialnya Truth Social, dia menulis, pesan yang ditujukan kepada Hamas. “'Shalom Hamas' berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua Sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang yang kamu bunuh, atau semuanya BERAKHIR untukmu”.

Trump menuding Hamas melakukan kekejian dengan menahan jenazah sandera yang terbunuh. Trump mengabaikan fakta bahwa praktik serupa dilakukan Israel terhadap ratusan jenazah warga Palestina sepanjang perang kali ini. Dalam sejumlah kesaksian, jenazah-jenazah Palestina itu dikembalikan dengan organ-organ yang tak lengkap.

“Saya mengirimkan kepada Israel semua yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, tidak ada satupun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan.”

Komentar tersebut muncul setelah pertemuan Trump dengan para tawanan yang telah dibebaskan sebelumnya. “Ini peringatan terakhirmu!” dia menulis. “Bagi para pemimpin, sekaranglah waktunya untuk meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan.”


Trump tak hanya mengancam kelompok Hamas. Ia juga untuk pertama kalinya secara terbuka mengancam warga Gaza dengan kematian. Juga, kepada Rakyat Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika ya, kamu MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS. BEBASKAN SANDERA SEKARANG, ATAU AKAN ADA NERAKA YANG HARUS DIBAYARKAN KEMUDIAN!

Dalam sebuah pernyataan, Brigade Mujahidin, sayap bersenjata Gerakan Mujahidin Palestina, mengutuk ancaman Trump, dengan mengatakan hal itu menunjukkan “desakan pemerintah AS untuk terus menjadi mitra dalam genosida terhadap rakyat kami”.

“Ancaman Trump hari ini jelas menunjukkan wajah buruk Amerika Serikat dan menunjukkan kurangnya keseriusan dan penolakannya terhadap perjanjian yang dimediasinya,” kata kelompok tersebut.

Patut dicatat bahwa Amerika Serikat sejauh ini adalah sponsor utama Israel, dan telah mengirimkan miliaran dolar AS senjata dan amunisi untuk digunakan melakukan genosida di Jalur Gaza. Tanpa ancaman Donald Trump pun, AS sudah berperan menimbulkan puluhan ribu kematian di Gaza dalam 15 bulan belakangan.

Bagaimana AS TErlibat Genosida di Gaza? - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler