9 Tahun Lagi, Stasiun Luar Angkasa akan Dibuang ke Samudra Pasifik
ISS akan deorbit pada 2031.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) berencana menghancurkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan membuangnya ke laut pada tahun 2031. ISS akan bergabung dengan pesawat ruang angkasa lain yang dinonaktifkan di dasar laut di Point Nemo, titik terjauh dari daratan di Pasifik.
Sejak diluncurkan lebih dari dua dekade lalu, ISS telah menjadi rumah bagi 200 astronot dan membantu penemuan ilmiah yang tak terhitung jumlahnya. Seperti wahana lain yang sudah menua dan mendekati umur masa pensiunnya, NASA akan menabrakkan ISS ke bagian terpencil Samudra Pasifik dalam pendaratan terkontrol yang direncanakan untuk tahun 2031.
"Meskipun ISS tidak akan bertahan selamanya, NASA berharap dapat mengoperasikannya dengan aman hingga tahun 2030," kata laporan itu, dilansir dari Smithsonianmagazine, Jumat (4/2/2022).
Stasiun yang mengorbit 227 mil laut di atas Bumi ini telah berfungsi sebagai laboratorium sains di ruang angkasa untuk astronot dari 19 negara berbeda. ISS dirakit dalam beberapa bagian, dimulai ketika roket Rusia meluncurkan bagian pertama pada tahun 1998. Dua tahun kemudian, ISS ketambahan modul dan bersiap menjadi rumah bagi astronot pertamanya, yang tiba pada 2 November 2000.
Pada 2011, pesawat ruang angkasa itu lengkap dengan lima kamar tidur, dua kamar mandi, gym, dan panel surya besar untuk menangkap energi dari matahari. Selama 20 tahun terakhir, ISS telah mampu menampung sekitar enam astronot sekaligus, mempertahankan kehadiran manusia di luar angkasa.
Untuk keluar dari orbitnya, ISS akan melakukan manuver mendorong yang akan memastikan masuk atmosfer yang aman. Stasiun sepanjang lapangan sepak bola akan menabrak Bumi di Point Nemo, sebuah lokasi di Samudra Pasifik yang telah disebut "Kuburan Pesawat Luar Angkasa."
Point Nemo berada sekitar 3.000 mil di lepas pantai timur Selandia Baru dan 2.000 mil di utara Antartika dan telah menjadi target sampah antariksa selama beberapa dekade.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan badan antariksa Eropa (ESA) diperkirakan telah menenggelamkan lebih dari 250 keping puing antariksa di lokasi tersebut sejak 1971. Sampai masa pensiunnya, 9 tahun lagi, ISS berencana untuk memanfaatkan stasiun tersebut sebaik mungkin.
NASA pun telah merancang berbagai rencana akhir di ISS, termasuk melakukan penelitian, meningkatkan kerja sama internasional, dan membantu industri penerbangan luar angkasa swasta mendapatkan lebih banyak momentum di luar angkasa.