Atlet Ukraina dan Rusia dalam Olimpiade Beijing: Kita Bukan Teman

Ukraina telah meminta atlet-atletnya agar sebisa mungkin menghindari atlet Rusia.

AP Photo/Natacha Pisarenko
Atlet asal Ukraina melambaikan bendera dalam acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, Jumat (4/2/2022).
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengingat pasukan Rusia menyemut di perbatasan Ukraina-Rusia, para atlet kedua negara mungkin tidak bisa saling berdekatan selama Olimpiade Beijing apalagi ada pembatasan virus corona yang masih memisahkan para atlet. Ukraina telah meminta atlet-atletnya agar sebisa mungkin menghindari atlet Rusia dan memerintahkan mereka berperilaku baik seandainya diprovokasi atlet Rusia.

Baca Juga


Pembatasan COVID-19 dalam gelembung Olimpiade Beijing telah membatasi para atlet tetapi tidak menghilangkan interaksi antara mereka. "Kami tak berteman," kata atlet bobsled Ukraina Lidiia Hunko tentang atlet Rusia. 

"Kami menghabiskan waktu bersama tim kami sendiri. Kami tak berhubungan dengan atlet Rusia."

Tugas seorang atlet dalam Olimpiade, kata dia, adalah meraih medali dan dengan bangga mewakili negaranya, bukan mencetak poin politik. Meskipun belum pernah mendengar ada insiden antara atlet kedua negara, dia mengakui bahwa politik yang semakin menegang telah mempengaruhi para Olimpian Ukraina.

"Situasi (di sekitar Ukraina) ini mempengaruhi kami karena kami semua memiliki keluarga, kami semua memiliki teman di sana," kata Hunko. 

"Tentu saja kami memperlakukan orang sebagai individu yang terpisah, tapi itu masih membekas."

Atlet-atlet Ukraina tetap bungkam mengenai situasi di dalam negeri. Komite Olimpiade negara itu meminta wartawan untuk tidak menanyakan soal politik kepada atlet Ukraina karena hal itu bakal membuat atlet kehilangan konsentrasi secara emosional.

Ketika diminta menggambarkan suasana di kota kelahirannya Kharkiv di timur laut Ukraina, atlet ice dance Maksym Nikitin segera mengalihkan pembicaraan kepada makanan yang disajikan di Desa Olimpiade. Atlet figure skate Ivan Shmuratko menghindari pertanyaan soal suasana di Ukraina dengan berkilah dia berada dalam Olimpiade untuk melakukan yang terbaik.

Atlet-atlet Rusia yang bertanding tanpa bendera dan lagu kebangsaan mereka karena sanksi doping, menegaskan bahwa pernyataan keras para pemimpin politik kedua negara tak mempengaruhi interaksi mereka di Beijing.

Persahabatan baru-baru ini terlihat dalam sesi latihan speed skating trek pendek di mana seorang atlet Rusia, Semyon Elistratov yang peraih medali perunggu nomor 1.500 meter putra Olimpiade 2018, disemangati atlet Ukraina Oleh Handei saat berlatih estafet.

"Kami bersahabat," kata Elistratov kepada kantor berita RIA. 

"Oleh selalu bilang, 'Jangan pedulikan, itu cuma politik.'"

Para pejabat Rusia menyatakan menentang "politisasi" Olimpiade dengan menentang boikot diplomatik oleh sejumlah negara Barat. "Jika atlet Ukraina menang dalam Olimpiade 2022, kami akan dengan tulus senang untuk mereka dan menyelamati mereka," kata Menteri Olahraga Oleg Matytsin kepada kantor berita TASS.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler