Dosis Booster Vaksin Covid-19 Turunkan Risiko Kematian Hingga 93 Persen

Studi terbaru di Inggris mengungkap manfaat dosis booster vaksin Covid-19.

AP/Firdia Lisnawati
Pemberian suntikan dosis booster vaksin Covid-19 di Denpasar, Bali, pada Sabtu, 29 Januari 2022. Risiko kematian akibat Covid-19 turun drastis berkat suntikan dosis penguat vaksin Covid-19.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian warga Inggris telah turun hingga 93 persen dibandingkan musim panas 2021. Data terbaru menunjukkan vaksin menurunkan risiko kematian akibat Covid-19.

Orang dewasa yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 risiko kematiannya turun 81,2 persen dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi. Studi baru dari Office for National Statistics (ONS) mengamati 70 ribu kematian pasien Covid-19 di Inggris antara Juli hingga Desember 2021.

Tingkat kematian karena Covid-19 ditemukan secara konsisten lebih rendah di semua kelompok umur, terutama untuk mereka yang telah mendapatkan dosis ekstra. Sekitar dua dari tiga orang Inggris berusia di atas 12 tahun telah mendapatkan suntikan ketiga vaksin Covid-19.

Serangkaian penelitian positif menunjukkan infeksi varian omicron dari SARS-CoV-2 lebih ringan daripada strain lain pada orang yang telah divaksinasi. Suntikan dosis penguat (booster) melindungi dari omicron dan menawarkan kesempatan terbaik untuk melewati pandemi.

Pada 2021, tingkat kematian Covid-19 untuk orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin tetap di bawah angka yang sama untuk orang yang tidak divaksinasi. Akan tetapi, tingkat kematian di antara penerima dua dosis vaksin Covid-19 mulai melonjak pada akhir tahun lalu, meningkat dari 92,0 kematian per 100 ribu pada Oktober menjadi 221,1 pada November, dan 367,7 pada Desember 2021.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa dari Juli hingga Desember 2021, tingkat kematian orang yang hanya menerima satu dosis vaksin sama dengan orang yang tidak divaksinasi, terutama untuk kelompok usia yang lebih tua. Kemungkinan, ini terjadi akibat penurunan perlindungan dari vaksin seiring waktu.

Baca Juga



"Mungkin juga karena pengecualian orang yang telah menerima dosis pertama dan ketiga, tetapi bukan dosis kedua dari analisis, karena catatan vaksinasi yang tidak lengkap," kata ONS, seperti dilansir laman The Sun, Sabtu (5/2/2022).

Itu terjadi ketika kasus Covid-19 harian di Inggris telah turun pada Sabtu setelah tingkat R (angka reproduksi) resmi merangkak naik pekan ini dan bisa mencapai 1,3 di beberapa daerah. Infeksi turun empat persen dengan 84.053 orang Inggris lainnya dites positif Covid-19.

Angka kematian juga turun sebesar 19 persen. Jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 dilaporkan 254, turun dari 303 kematian sehari sebelumnya.

Itu terjadi saat satu dari 20 orang di Inggris saat ini terinfeksi omicron. Meski begitu, vaksin Covid-19 telah membantu membuat sebagian besar orang tidak sampai dirawat di rumah sakit dan bebas dari infeksi parah.

Data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan bahwa tingkat R di Inggris saat ini antara 0,8 hingga 1,1. Naik dari tingkat pekan lalu 0,7 sampai 0,9.

Tingkat pekan lalu telah menjadi rekor terendah sejak Maret 2021, ketika Inggris masih lockdown setelah varian alfa mendominasi selama periode Natal. Itu terjadi ketika para ahli dari Scientific Advisory Group for Emergencies memperingatkan bahwa Covid-19 mungkin tidak berubah menjadi penyakit musiman selama satu dekade lagi secara global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler