Pakar Imunologi: Suplemen Bukan Obat, Diminumnya Sebelum Jatuh Sakit
Suplemen akan lebih berguna jika diminum sebelum sakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar imunologi Prof Iris Rengganis SpPD-KAI mengingatkan bahwa suplemen bukan obat. Suplemen penguat imun pun sebaiknya dikonsumsi sebelum tubuh terkena penyakit.
"Tentu harus sebelum sakit karena ini kan pencegahan, vaksin juga kan dilakukan sebelum sakit, untuk pencegahan juga," ujar Prof Iris dalam webinar "Soho: Kembali Beraktivitas, Masyarakat Harus Waspada Omicron" dikutip Senin (7/2/2022).
Prof Iris mengungkapkan, suplemen immunodulator berfungsi untuk memodulasi atau mempengaruhi sistem imun tubuh agar menjadi lebih baik. Suplemen ini dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit.
Suplemen immunodulator membantu merangsang sistem imun dalam tubuh untuk membuat pertahanan terhadap virus. Prof Iris menjelaskan, menguatkan daya tahan tubuh tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Sebelum pandemi juga kan kita minum vitamin agar tidak flu atau ketika hendak bepergian jauh, seperti umroh. Jadi memang sebaiknya sebelum sakit daripada pas sakit langsung ngeboost dosis," kata dokter spesialis penyakit dalam yang juga konsultan alergi imunologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, ini.
Mengapa suplemen baiknya diminum jauh hari sebelum sakit? Prof Iris menjelaskan, sistem imun tidak bisa dipaksa kerjanya.
"Dia harus pelan-pelan, berbeda dengan antivirus," ujarnya.
Untuk suplemen vitamin, Prof Iris mengatakan, tubuh membutuhkan vitamin lengkap, seperti A, B, C, D dan E. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa vitamin D lebih banyak dicari belakangan ini lantaran diyakni dapat meningkatkan sistem imun agar terhindar dari SARS-CoV-2.
Meski demikian, keberadaan vitamin A, B, C dan E tidak boleh diabaikan. Vitamin tersebut bisa didapatkan melalui makanan yang bergizi ataupun suplemen tambahan.
"Itu semua penting, harus seimbang. Tapi, vitamin D sekarang begitu naik daun karena reseptornya dari seluruh bagian tubuh, termasuk sistem imun tubuh yang membutuhkan vitamin D," kata Prof Iris.
Untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin D, dapatkan dari makanan, berjemur, dan konsumsi suplemen vitamin D. Akan tetapi, berjemur juga harus tahu waktunya.
"Kalau kelamaan malah nanti kanker kulit. Yang kita butuh itu UV B yang baru ada jam 10, 10 menit saja, tapi kalau susah dapat matahari enggak ada salahnya konsumsi vitamin D," jelas Prof Iris.