Nissan akan Setop Pengembangan Mesin Bensin untuk Pasar Eropa

Nissan menargetkan semua kendaraan menggunakan listrik pada 2030.

Nissan
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nissan Motor Co akan mengakhiri pengembangan mesin bensin untuk pasar Eropa. Keputusan itu diambil dengan pertimbangan standar emisi yang lebih ketat karena industri otomotif dengan cepat beralih ke kendaraan listrik.

Baca Juga


Dikutip Kyodo, Rabu (9/2/2022), Chief Operating Officer Nissan Ashwani Gupta mengatakan pembuat mobil Jepang mencapai keputusan itu karena kemungkinan akan lebih murah bagi konsumen Eropa untuk membeli kendaraan listrik di bawah peraturan yang lebih ketat. Aturan itu mulai berlaku pada tahun 2025.

Di tengah persaingan teknologi yang semakin ketat, Nissan berusaha memusatkan sumber daya pada elektrifikasi kendaraan. Tujuannya agar semua kendaraan barunya di pasar utama sebagian atau seluruhnya dialiri listrik pada awal 2030-an.

Sedangkan untuk pasar Eropa, Nissan telah menetapkan target 75 persen kendaraannya dialiri listrik pada tahun fiskal 2026. Nissan menargetkan 2030 sebagai timeline semua kendaraan dialiri listrik.

Nissan mengatakan pada akhir Januari dengan Mitsubishi Motors Corp dan mitra Prancis Renault SA bahwa mereka akan menginvestasikan 23 miliar euro (26 miliar dollar AS) dalam teknologi mobil listrik selama lima tahun ke depan. Mereka bertujuan untuk meluncurkan 35 model EV baru pada tahun 2030.

Aliansi tiga arah juga mengatakan akan menggunakan platform umum untuk 80 persen dari semua model EV mereka. Mereka juga akan bersama-sama mengembangkan baterai generasi berikutnya pada tahun fiskal 2028.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler