Mungkinkah Kartu Prakerja Jadi Alternatif Penyaluran Bansos?

Pemerintah perlu meningkatkan dampak kartu prakerja terhadap produktivitas naker.

Dok. Pint
Kartu Prakerja bisa menjadi alternatif penyaluran bantuan sosial (bansos).
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Presisi Indonesia Widdi Mugijayani merekomendasikan kartu prakerja menjadi program alternatif untuk menyalurkan subsidi ataupun bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat ke depan."Program kartu prakerja efektif dalam menyalurkan bantuan sosial di masa pandemi sehingga bisa menjadi salah satu alternatif saluran distribusi program subsidi di masa yang akan datang," kata Widdi dalam webinar Dampak Kartu Prakerja sebagai Program Pemulihan Ekonomi yang dipantau di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga


Efektivitas kartu prakerja untuk menyalurkan bansos ditemukan dalam penelitian terhadap 2.156 responden yang terbagi atas penerima dan bukan penerima kartu prakerja dengan jumlah masing-masing sekitar 1.078 responden. Selain itu, Widdi juga merekomendasikan program kartu prakerja difokuskan kepada masyarakat berusia muda, produktif, dan tinggal di perkotaan Pulau Jawa karena program ini sangat efektif untuk masyarakat tersebut.

Namun, fokus kepada penerima dengan karakteristik itu diperkirakan dapat meningkatkan kesenjangan kesejahteraan antara masyarakat di desa dan kota, dalam dan luar pulau Jawa, serta masyarakat usia produktif dan non produktif."Perlu studi lanjutan untuk memitigasi dampak tersebut serta program-program pemerintah lain yang dapat dijadikan solusi atas permasalahan ini," katanya.

Di samping itu, menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan dampak kartu prakerja terhadap produktivitas dan daya saing tenaga kerja, antara lain melalui penyelenggaraan pelatihan yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan daya saing kerja."Serta melalui pengakuan sertifikat pelatihan oleh pemberi kerja yang masih menjadi tantangan saat ini, untuk itu diperlukan kolaborasi antara penyelenggara kartu prakerja dengan asosiasi pengusaha untuk menjajaki hal ini," ucapnya.

Terkait rekomendasi tersebut Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Maratmi Parwitasari Saronto mengatakan penyaluran bansos Program Kartu Prakerja dengan menggunakan teknologi digital mesti dicontoh oleh program serupa. "Kami melihat bahwa penyaluran bantuan melalui teknologi digital dapat mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan integrasi penyaluran perlindungan sosial itu sendiri. Perlindungan sosial ini terkait dengan bantuan sosial dan jaminan sosial," kata Maratmi dalam kesempatan sama.

Selain itu, pelajaran yang dapat diambil dari penyelenggaraan Program Kartu Prakerja ialah pentingnya sinkronisasi data agar penerima bantuan dapat tepat sasaran."Penargetan akurat menjadi salah satu komponen dari upaya reformasi sistem perlindungan sosial yang sedang dimotori Bappenas," katanya.

Selanjutnya juga dipelajari bahwa program bantuan sosial harus responsif terhadap situasi bencana, sebagaimana Program Kartu Prakerja yang segera dijadikan penyalur bansos di tengah pandemi Covid-19 yang ditetapkan sebagai bencana."Desain awal program Kartu Prakerja semula tidak digunakan untuk bansos, tapi begitu diputuskan pemerintah ini menjadi "semi bansos", penyaluran dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ini cepat sekali berbaliknya dengan upaya sangat besar saat itu," ucapnya.

Belajar dari Program Kartu Prakerja, pemerintah juga perlu memperluas kerja sama dengan pihak swasta untuk menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat."Setidaknya ini bisa mempercepat atau memperluas jangkauan bansos," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler