Liza Thohir Apresiasi Gelaran Adiwastra Nusantara 2022

Liza kagum dengan kegigihan para pegiat kain tradisional tetap berkarya saat pandemi

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kain batik diperlihatkan pada pameran kain Adiwastra Nusantara, (ilustrasi). Istri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Liza Thohir, mengapresiasi gelaran Adiwastra Nusantara yang ke-15.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Liza Thohir, mengapresiasi penyelenggaraan pameran Kain Adati dalam gelaran Adiwastra Nusantara yang ke-15 mulai 9 Februari hingga 13 Februari 2022. Perempuan yang akrab disapa Liza itu mengaku kagum dengan kegigihan para pegiat wastra atau kain tradisional yang tetap berkarya di tengah tantangan pandemi saat ini.

"Semangat para pegiat wastra dan UMKM ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap semangat dalam berkarya di masa pandemi," ujar Liza saat menghadiri pembukaan pameran Kain Adati dalam gelaran Adiwastra Nusantara di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (9/2/2022) lalu, seperti dalam siaran persnya.

Liza mengatakan pameran kain tradisional terbesar sejak 2008 merupakan sebuah etalase dalam menampilkan karya kain tradisional bangsa dan juga menjadi medium antarpengrajin dalam bertukar pikiran tentang industri wastra. Liza menyebut wastra adati merupakan budaya luhur bangsa yang secara turun temurun menjadi tradisi.

"Keindahan bangsa lewat wastra jangan sampai hilang hanya karena perkembangan zaman," ungkap Liza.

Liza bersyukur mulai banyak generasi muda yang menggeluti sektor ini. Bagi Liza, regenerasi menjadi hal yang penting dalam menjaga kelestarian kebudayaan bangsa. Liza berharap para pegiat wastra juga terus mengembangkan inovasi dan kreasi agar produk wastra Indonesia bisa berkiprah di kancah dunia.

"Dengan kolaborasi dan inovasi, saya yakin sektor ini akan menjadi industri yang memilii kontribusi lebih besar bagi perekonomian bangsa," kata Liza.

Ketua Pelaksana Adiwastra Nusantara, Edith Ratna Soerjosoejarso atau Edith Ratna, mengatakan pameran tahun ini diikuti sekitar 300 peserta yang terdiri atas UKM dan pengrajin wastra. Edith menyampaikan pameran yang mengusung tema "Citra Keberagaman Nusantara" tak hanya didatangi generasi tua, melainkan juga para milenial.

"Kita tahu kerajinan dengan budaya itu hal yang tidak bisa dipisahkan," ujar Edith.

Edith menyebut 2020 dan 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi para pekerja kreatif di bidang wastra adati akibat pandemi covid-19. Namun begitu, ucap Edith, pandemi juga menjadi momentum bagi industri wastra adati dalam melakukan inovasi hingga mulai menyasar pada digitalisasi.

Edith optimistis industri wastra adati akan terus berkembang dengan adanya dukungan masif dari pemerintah dan BUMN. Edith juga menyampaikan terima kasih atas kebijakan Erick yang merenovasi Sarinah menjadi etalase bagi produk lokal.

"Para pengrajin saat ini sangat bersemangat sekali. Ini tak lepas dari program pemerintah yang sangat mendukung industri ini untuk tetap tumbuh," kata Edith.

Pameran ini diisi dengan pagelaran karya selendang Indonesia dengan menampilkan 20 karya terbaik yang masuk dalam lomba selendang Indonesia yang didukung Sarinah.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler