Tertinggi di Indonesia, Valuasi Merek Telkom Capai 4,69 Miliar Dolar AS

Brand Finance catat valuasi merek Telkom Indonesia capai 4,69 miliar dolar AS

istimewa
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand (perusahaan dengan merek paling bernilai) yang dikeluarkan oleh konsultan brand valuation internasional, Brand Finance.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand atau perusahaan dengan merek paling bernilai yang dikeluarkan konsultan brand valuation internasional, Brand Finance.

Baca Juga


Dengan valuasi merek yang terhitung mencapai 4,69 miliar dolar AS dan enterprise value sebesar 30,44 miliar dolar AS, Telkom berada di posisi 490 daftar tersebut dam mengungguli berbagai merek lain dari berbagai negara.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan ini menjadi kelima kalinya Telkom masuk di dalam jajaran global bersama dengan perusahaan bergengsi kelas dunia seperti Apple, TikTok, Amazon, Google, dan lainnya. 

"Menjadi sebuah kebanggan dan kerhomatan bagi Telkom dapat masuk di jajaran perusahaan terbaik dunia," ujar Ririek dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (10/2).

Ririek menilai pencapaian ini merupakan bukti langkah transformasi Telkom sudah berada di jalur yang tepat dan mulai memperlihatkan hasil. Dalam kurun dua tahun terakhir, ucap Ririek, Telkom tengah gencar mengakselerasi transformasi perusahaan menjadi digital telco dan melakukan penataan portofolio untuk value creation yang optimal tidak hanya bagi perusahaan tapi juga bagi stakeholder serta bangsa dan negara.

Ririek menjelaskan Telkom fokus menjalankan tiga domain bisnis digital yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Ririek menyebut infrastruktur yang menyebar di penjuru negeri menjadi nilai tambah bagi Telkom dalam memanfaatkan konektivitas yang dimiliki untuk pengembangan platform digital serta beragam produk dan layanan digital yang dapat digunakan seluruh segmen pelanggan. 

"Nilai merek merupakan tolak ukur pandangan masyarakat dan pelanggan, investor, serta berbagai pihak dalam melihat layanan dan produk yang disediakan perusahaan," ucap Ririek.

Kata Ririek, keberhasilan Telkom menjadi bukti komitmen perusahaan dapat sejajar dengan perusahaan kelas dunia dalam melayani pelanggan juga masyarakat secara optimal. Ia berharap pencapaian ini menjadi amanah bagi perusahaan agar terus berinovasi, berkolaborasi dan juga menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan, stakeholder dan investor.

Sejalan dengan pencapaian nilai merek tersebut, Telkom menerima penghargaan peringkat pertama Indonesia’s Most Valuable Brand 2021, yang mana valuasi merek Telkom mampu melampaui nilai merek-merek perusahaan lainnya di Indonesia. 

SVP Corporate Communication dan Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan Telkom tercatat memiliki brand rating AAA dan Brand Strength Index (BSI) merek Telkom 87,1 dari 100. Hal ini membuat Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan merek paling kuat di Indonesia.

"Atas nama Direksi dan seluruh karyawan Telkom kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan penghargaan Indonesia’s Most Valuable Brand 2021," ujar Reza.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Melaju Positif, Sekuritas Sarankan Beli Saham-Saham Ini

Reza menjadikan pencapaian ini sebagai motivasi bagi Telkom dalam menjalani peran sebagai digital telco terdepan. Perusahaan, lanjut Reza, juga akan terus mempertahankan serta meningkatkan terus kualitas serta nilai brand perusahaan demi memantapkan posisi perusahaan sebagai digital telco kelas dunia.

Hingga kuartal ketiga 2021, ucap Reza, Telkom tercatat berhasil meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen secara tahunan. Ririek menilai lendapatan konsolidasian perusahaan tumbuh 6,1 persen secara tahunan menjadi Rp 106 triliun. 

"Pada saat yang sama, laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan tumbuh 8,1 persen YoY menjadi Rp 57,9 triliun. Margin EBITDA dan margin laba bersih juga meningkat menjadi 54,6 persen dan 17,8 persen pada periode tersebut," kata Reza menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler