Aksi Protes Pelajar Muslimah India Soal Jilbab Peroleh Banyak Dukungan

Aksi protes pelajar Muslimah India soal hak berjilbab mendapatkan banyak dukungan.

Indiatoday.in
pelajar muslimah india (ilustrasi). Aksi protes pelajar Muslimah India soal hak berjilbab mendapatkan banyak dukungan.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI -- Pemenang Hadiah Nobel termuda, Malala Yousafzai dan Menteri Federal Fawad Chaudhry bersama dengan pembawa acara populer Fakhre Alam dan Shafaat Ali, kecewa atas video viral tentang seorang gadis Muslim yang dilecehkan oleh kelompok Hindu sayap kanan di negara bagian Karnataka selatan India.

Baca Juga


Dalam video tersebut, siswa Muslim yang mengenakan Burqa, Muskan Khan, yang dicemooh oleh kelompok sayap kanan Hindu, terlihat dengan berani berjalan menuju universitas di tengah kekacauan, seperti dilansir Tribune, Kamis (10/2/2022).

Atas hal itu, Yousafzai membagikan artikelnya tentang bagaimana negara melarang jilbab di universitas. "Menolak untuk membiarkan anak perempuan pergi ke sekolah dengan jilbab mereka ini mengerikan," kata dia. Yousafzai mengatakan, para pemimpin India harus menghentikan marginalisasi terhadap jilbab yakni wanita muslimah.

Sementara, Chaudhry menyampaikan, apa yang terjadi di Modi's Endia sangat menakutkan. Menurutnya, masyarakat India mengalami penurunan signifikan di bawah kepemimpinan yang tidak stabil. "Mengenakan jilbab adalah pilihan pribadi sama seperti pakaian warga lainnya harus diberikan pilihan bebas," paparnya.

Alam juga berbagi tanggapannya atas kejadian itu. "Jika pernah ada video girl power dalam sejarah, ini dia," kata pembawa acara itu dalam cuitan di akun twitter-nya. "Video keberanian, kepercayaan diri, iman, keberanian, semuanya digabung menjadi satu. Salut untuk saudari ini dan doa untuk keselamatannya," tambahnya.

 

 

Produser dan aktor Bollywood, Pooja Bhatt, juga menyampaikan tanggapannya. Dia menuturkan, dibutuhkan sekelompok pria untuk mencoba mengintimidasi seorang wanita. Tentu ini alasan yang begitu menakutkan dan menyedihkan bagi manusia.

"Mengacungkan syal mereka sebagai senjata, menutupi kelemahan mereka dalam kekejaman. Bagian yang cukup besar dari generasi tanpa kemudi yang hilang karena kebencian," tutur dia.

Muskan Khan yang dicemooh oleh para penjahat RSS mengatakan kepada NDTV India, "Kami akan melanjutkan (protes kami) karena (mengenakan jilbab) adalah bagian dari menjadi seorang gadis Muslim. Mereka (teman-teman dari komunitas lain) bahkan mendukung kami."

Saat dia memarkir skuternya di dalam kampusnya, siswa dengan selendang safron, yang biasanya dipakai oleh ekstremis Hindu, berteriak kepadanya dan mencoba untuk mengelilinginya. Tetapi Khan tetap tidak terpengaruh oleh nyanyian mereka "Jai Shri Raam" dan terus berjalan menuju kelasnya sambil menghadapi massa.

 

"Saya ke sana hanya untuk menyerahkan tugas. Makanya saya masuk kuliah. Mereka tidak mengizinkan saya masuk hanya karena saya (mengenakan) burqa. Setelah itu, mereka mulai meneriakkan slogan 'Jai Shri Ram' (Salam Tuhan Ram). Kemudian saya mulai meneriakkan 'Allahu Akbar' (Tuhan Maha Besar)," katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan terus memperjuangkan haknya untuk memakai pakaian jilbab.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler