Kemenkes: Kasus Meningkat 3 Kali Lipat 14 Hari Terakhir Akibat Omicron

Penambahan kasus Covid-19 sudah turun dari dua hari sebelumnya.

Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Covid-19 di Tanah Air meningkat drastis tiga kali lipat selama dua pekan terakhir. Meski tak semua sampel pasien Covid-19 diperiksa pengurutan keseluruhan whole genome sequencing (WGS), Kemenkes mengasumsikan varian omicron menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini.

"Kalau melihat pola peningkatan kasus yang signifikan selama 14 hari terakhir yang jumlah kasusnya bisa naik 3 kali lipat dibandingkan sebelumnya adalah varian omicron," ujar Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat mengisi konferensi virtual bertema "Omicron Jadi Tren Dunia Ancam Indonesia, ke Mana Delta dan Varian Lainnya", Jumat (11/2/2022).

Baca Juga


Pernyataan Kemenkes bukan tanpa alasan. Ia menjelaskan, kasus harian Covid-19 di Indonesia dua hari terakhir sekitar 40 ribuan, tetapi sebenarnya kasus hariannya sudah turun dari dua hari sebelumnya sebanyak 46 ribuan per Rabu (9/2/2022). Dengan melihat pola penyebaran yang sangat cepat dan orang yang terinfeksi tidak bergejala (OTG) dan gejala ringan, Kemenkes menyimpulkan kemungkinan besar penyebab Covid-19 yang terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, adalah varian omicron.

Tak cukup hanya melihat peningkatan kasus di provinsi-provinsi ini, Kemenkes juga mengambil sampel acak pasien acak Covid-19 kemudian diperiksa WGS dan hasilnya asumsinya sama. "Sebanyak 94 persen adalah pasien varian omicron. Memang tidak seluruh kasus positif Covid-19 dilakukan pemeriksaan omicron," ujarnya.

Sebenarnya pemeriksaan varian bukanlah satu pemeriksaan rutin untuk menegakkan diagnosis. Ia menjelaskan, WGS dilakukan untuk memberikan informasi terkait perubahan yang terjadi terkait tingkat keparahan, penularan, maupun respons pengobatan di satu daerah disebabkan satu hal, salah satunya mutasi virus. Kemudian, dilakukan pemeriksaan varian Covid-19.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler