Timnas Basket Putra Perbaiki Kekurangan Jelang Window II Kualifikasi FIBA World Cup

Tim pelatih timnas basket putra sudah punya rekaman tim Arab Saudi dan Yordania.

DOK Perbasi
Ali Bagir Wayarabi Alhadar (kanan) berlatih dalam tc timnas basket senior.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas basket putra Indonesia menelan dua kekalahan telak dari tuan rumah Lebanon pada Kualifikasi FIBA World Cup 2023 Window I, November 2021 lalu. Pada laga perdana, timnas basket putra kalah 38-96 dan kemudian juga takluk 64-110 pada gim kedua.

Baca Juga


Asisten pelatih timnas basket putra Wahyu Widayat Jati mengungkapkan, ada beberapa hal yang harus diperbaiki Arki Dikania Wisnu dkk agar pada Window II melawan Arab Saudi dan Yordania mendapatkan hasil lebih baik.

Pelatih yang akrab disapa Cacing ini mengatakan, tim pelatih sudah mendapatkan rekaman pertandingan terbaru Arab Saudi dan Yordania. Rekaman ini penting untuk membedah kekuatan lawan. Harapannya, timnas bisa mengantisipasi strategi lawan di lapangan.

"Kami sudah lihat rekaman permainan mereka. Kami berharap apa yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kemarin melawan Lebanon bisa kita cari solusinya. Misalkan dari transisi kita dari offense ke defense yang sedikit telat. Rebound kita, juga eksekusi di offense," ujarnya.

Timnas basket putra berlatih latihan dua kali sehari sejak Kamis (10/2/2022) lalu. Langkah ini diambil demi mewujudkan target harus mendapatkan hasil lebih baik dari window I lalu. Saat itu  Patriot dipaksa kalah dua kali dari Lebanon.

"Latihan sehari dua kali untuk para atlet yang sudah negatif karena kita menggunakan sistem bubble di sini," jelas Cacing.

Untuk materi latihan, Cacing mengatakan, selama ini lebih pada menyegarkan sistem bermain yang diterapkan Coach Rajko Toroman. Alasannya, ada beberapa pemain selama ini bukan reguler di timnas. Contohnya Ali Bagir, Aldy Izzatur Rahman, Neo Pande, dan Mohammad Arighi.

"Mereka dipanggil berhubungan dengan beberapa pemain masih positif. Latihan ini untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan melawan Arab dan Yordania," ujarnya.

Cacing menilai kekuatan timnas saat ini lebih baik, menyusul bergabungnya Lester Prosper, Agassi Goentara, dan Brandon Jawato. Saat melawan Lebanon, timnas basket putra hanya bisa mengandalkan kemampuan Jawato karena Lester dinyatakan reaktif saat tes usap PCR di Lebanon.

"Dengan hadirnya Prosper dan Agassi diharapkan bisa menambah kekuatan kita. Walaupun kemungkinan besar beberapa pemain yang kita tunggu hasil PCR-nya bisa negatif. Jadi semoga semua bisa berjalan dengan baik," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler