Menanti Prestasi Pratama Arhan dan Para Pemain Timnas yang Berkarier di Luar Negeri
Arhan menambah daftar pemain timnas Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kabar baik datang dari dari pemain muda Indonesia, Pratama Arhan. Pemain PSIS Semarang itu telah resmi ganti klub, setelah pindah ke klub Divisi II Liga Jepang, Tokyo Verdy. Namun pemain tim nasional Indonesia itu masih harus melalui tes medis untuk menandatangani kontrak.
Tokyo Verdy telah mempertimbangkan dan bernegosiasi untuk menggaet Arhan sejak Agustus 2021 tahun lalu. Tapi karena pandemi Covid-19, negosiasi tidak berjalan lancar. Kini, klub yang bermarkas di Ajinomoto Stadium itu mengumumkan kalau Arhan telah bergabung.
''Kami senang menginformasikan kepada Anda bahwa Arhan yang dimiliki PSIS Semarang di Indonesia, telah memutuskan untuk bergabung dengan Tokyo Verdy dengan transfer permanen,'' ujar Tokyo Verdy dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman resmi klub, Rabu (16/2/2022).
Arhan menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang bergabung ke Tokyo Verdy. Pemain dengan tinggi 172 cm itu merupakan jebolan akademi PSIS Semarang yang promosi ke tim senior. Namanya kemudian melejit setelah bergabung ke tim nasional Indonesia, mulai dari timnas U-19, U-23, sampai tim senior. Ia menjadi pemain muda terbaik di Piala AFF 2020.
''Halo, semuanya! Saya Pratama Arhan, bek kiri tim nasional Indonesia! Saya senang bisa bergabung dengan Verdy, dan ingin berkontribusi maksimal untuk tim. Saya tidak sabar untuk bertemu dengan semuanya bersama-sama. Yoroshiku onegai shimasu! (Mohon dukungannya!)'' ucap Arhan.
Hijrahnya pemain kelahiran 21 Desember 2001 itu pun menambah daftar panjang pemain tim nasional Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri. Ada nama Egy Maulana Vikri yang sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Pemain berusia 21 tahun itu sudah tiga tahun merumput di Eropa. Tiga tahun bersama Lechia Gdansk, dan baru pindah ke klub Slovakia, Senica.
Selain Egy, Witan Sulaeman juga membela klub Eropa. Mantan pemain PSIM Yogyakarta itu pertama kali tampil di Eropa bersama klub Serbia, Radnik Surdulica.
Setelah hanya lima kali tampil di Radnik, Witan pindah ke Lechia Gdansk, klub Egy sebelumnya. Namun lagi-lagi ia gagal bersinar dan tak pernah dimainkan di tim utama. Kini, pemain berusia 20 tahun itu satu tim dengan Egy di Senica, namun dengan status pinjaman.
Selain Witan dan Egy, ada Asnawi Mangkualaman yang bermain di klub Divisi II Liga Korea bersama Ansan Greeners. Mantan pemain PSM Makassar itu telah 14 kali tampil bersama Ansan Greeners, tapi belum mencetak gol. Kedatangan Asnawi berkat pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong. Shin disebut meyakinkan Asnawi untuk keluar dari zona nyamannya di Indonesia dan mengambil kesempatan bermain di liga yang lebih sulit.
Sementara itu, ada Ryuji Utama yang dipinjamkan Persija Jakarta ke klub promosi Liga Super Malaysia Penang. Ryuji dipinjamkan karena Liga 1 sempat dihentikan karena pandemi Covid-19. Sebelum ke Penang, Ryuji juga pernah dipinjamkan ke klub Thailand PTT Rayong pada 2017/2018.
Bukan hanya Ryuji yang dipinjamkan ke klub asing. Todd Rivaldo Ferre juga sedang dipinjamkan Persipura Jayapura ke Lampang FC, yang bermain di Liga 2 Thailand. Bersama Lampang, Todd Ferre sudah 12 kali main dan mencetak satu gol.
Tentu, masih ada nama-nama pemain Indonesia yang bermain di luar negeri. Tapi siapapun itu, para pemain tersebut diharapkan bisa membawa bekal pengalaman berharga saat membela tim nasional Indonesia, atau saat kembali ke klub dalam negeri.
Pratama Arhan juga diharapkan bisa bersinar di klub barunya. Dengan usianya yang masih muda, masih banyak ruang buat Arhan berkembang lebih baik lagi.